Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Penajam Raup Berkah Kemarau dengan Panen Semangka 25 Ton per Hektare

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Penajam Raup Berkah Kemarau dengan Panen Semangka 25 Ton per Hektare
Foto: Hasil panen buah semangka Petani. (Antara/Humas Pemkab Penajam Paser Utara)

Pantau – Petani di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur meraup berkah dari musim kemarau dengan memanen semangka yang mencapai 25 ton per hektar. Para petani itu tergabung dalam kelompok tani Setia Abadi Desa Babulu Darat, Kecamatan Babulu.

"Kelompok tani Setia Abadi manfaatkan lahan persawahan saat kemarau untuk menanam buah semangka. Hasilnya, mereka panen 25 ton per hektar," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Rozihan Asward di Penajam, akhir pekan ini.

Ketersediaan air untuk irigasi lahan penanaman semangka, menurut Rozihan, menjadi kunci kelompok tani Setia Abadi Desa Babulu Darat menghasilkan panen melimpah saat musim kemarau.

Para petani itu menanam buah semangka tanpa biji saat musim kemarau karena ketersediaan air tidak mencukupi jika ditanam padi.

Semangka jenis Amara ditanam di lahan seluas 25 hektar lewat pengairan sistem pompa selama musim kemarau.

Rozihan mengatakan panen Semangka itu beromzet ratusan juta rupiah itu akan terus dikembangkan guna memasok kebutuhan di IKN Nusantara.

Para petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) juga diminta melakukan pendampingan secara konsisten guna mengatasi persoalan yang dihadapi petani.

PPL, menurut Rozinah, berperan strategis untuk memfasilitasi para petani serta pelaku usaha tani baik pada teknis budi daya, pemasaran, kemitraan usaha serta  peningkatan kesejahteraan, melalui pemilihan jenis tanaman yang akan ditanam. 

"Pemasaran buah semangka sangat menjanjikan, karena banyak pedagang dari luar daerah yang meminta semangka," kata PPL Desa Babulu Darat, Suyono.

Para pedagang yang datang ke Kabupaten Penajam Paser Utara untuk membeli buah semangka itu berasal dari Kota Balikpapan dan Samarinda, serta dari Kabupaten Kutai Kartanegara.

Penulis :
Ahmad Munjin