billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Capai 33 Ribu Ton, Stok Beras Jakarta Dipastikan Cukup Jelang Nataru

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Capai 33 Ribu Ton, Stok Beras Jakarta Dipastikan Cukup Jelang Nataru
Foto: Areal persawahan di tengah permukiman padat penduduk di Rorotan, Jakut. (Antara/M Risyal Hidayat)

Pantau - Menghadapi Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, PT Food Station Tjipinang Jaya memastikan ketersediaan stok beras yang cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta. Itu teridikasi dari pasokan di Pasar Induk Cipinang sebanyak 33 ribu ton. 

Angka itu lebih besar dibandingkan stok minimum yang dipatok mencapai 30 ribu ton. "Sekarang stok beras di Pasar Induk Cipinang sebanyak 33 ribu ton, sedangkan stok minimum adalah 30 ribu ton," kata Direktur Utama (Dirut) Food Station Tjipinang Pamrihadi Wiraryo di Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Pihaknya menegaskan stok beras untuk masyarakat Jakarta tersedia dalam jumlah yang cukup menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. "Saat ini stok beras di Pasar Induk Cipinang lebih dari minimum stok biasanya," ucapnya. 

Selain itu, perseroan akan melakukan pemantauan harga pangan dan ketersediaan stok demi memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan pangan termasuk bahan pangan bersubsidi.

"Dipastikan stok beras aman, memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024," tuturnya.

Untuk itu, pihaknhya bekerja sama dengan PD Pasar Jaya dan BUMD Dharma Jaya guna memastikan kualitas dan stok bahan pangan.

Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional per Rabu (6/12/2023), harga rata-rata nasional beras medium Rp13.210 per kilogram (kg). Angka ini naik 0,23 persen atau Rp30 per kg. Sedangkan harga rata-rata nasional beras premium Rp15.010 per kg naik 0,20 persen atau Rp30 per kg.

Adapun harga beras premium rata-rata provinsi, yakni di DKI Jakarta Rp14.490 per kg, sedangkan harga beras medium Rp13.070 per kg.

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) juga mengintensifkan penyaluran bantuan pangan beras dan program intervensi pasar. Ini dilakukan sebagai salah satu upaya menjaga kestabilan harga dan pasokan menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. 

(Yohanes Abimanyu)

Penulis :
Ahmad Munjin