Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Bingung Pilih Saham di Kuartal I-2024? Analis Rekomendasikan 3 Sektor Ini

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Bingung Pilih Saham di Kuartal I-2024? Analis Rekomendasikan 3 Sektor Ini
Foto: Layar digital pergerakan harga saham di BEI. (Antara/Muhammad Adimaja)

Pantau - Tiga sektor saham mendapat rekomendasi positif untuk dikoleksi para pelaku pasar di tengah optimisme Bank Sentral AS The Fed yang akan bersikap dovish pivot pada kuartal I-2024. Sektor saham apa saja?

Sektor infrastruktur ditengarai masih akan memimpin, diikuti sektor keuangan dan sektor teknologi yang mulai membaik. Sektor-sektor tersebut secara historis selalu  berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

“Kalau infrastruktur berkaitan dengan kepastian dari ketiga calon presiden (capres) untuk meneruskan program infrastruktur nasional,” ujar Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas di Jakarta, Jumat (5/1/2024).

Ia melanjutkan, pelaku pasar juga bisa Buy on Weakness (BoW) atau aksi beli saat harga saham turun pada kuartal I-2024, diantaranya pada saham sektor kesehatan, sektor barang konsumen primer, sektor barang konsumen non primer, sektor transportasi & logistik, serta sektor industri.

“Ini (weakness) bisa digunakan untuk mostly trading,” ujar Nafan.

Dari mancanegara, Ia menjelaskan optimisme pelaku pasar terhadap implementasi dovish pivot bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed pada Maret 2024 akan memberikan sentimen positif ke pasar.

“Sejauh mana sentimen optimisme pelaksanaan pivot policy yang dilaksanakan central bank itu bisa kuat, itu yang paling krusial, yang paling esensial,” ujar Nafan.

Selain itu, lanjutnya, sentimen lain dari mancanegara diantaranya tensi politik di beberapa negara yang akan melangsungkan politik elektoral berupa Pemilihan Umum (Pemilu).

Dari dalam negeri, Ia menyebut sentimen akan datang dari laporan keuangan emiten akhir 2023 yang dirilis pada kuartal I-2024, yang mana akan mempengaruhi pergerakan pasar saham domestik.

“(Selain itu), Pemilu akan membuat pasar kita bisa melalui fluktuasi, biasanya investor cenderung menunggu,” ujar Nafan.

Namun demikian, Ia memastikan bahwa perekonomian dalam negeri masih relatif stabil, dimana inflasi masih sesuai target Bank Indonesia (BI), Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur masih ekspansif, serta neraca perdagangan yang masih mencatatkan surplus terus menerus.

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Muhammad Rodhi