billboard mobile
HOME  ⁄  Ekonomi

Hilirisasi Batu Bara, BUMI Resources Siap Rogoh Kocek hingga 80 Juta Dolar AS

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Hilirisasi Batu Bara, BUMI Resources Siap Rogoh Kocek hingga 80 Juta Dolar AS
Foto: Ilustrasi - Pertambangan batu bara Bumi Resources. (Pantau/Bumi Resources)

Pantau - Emiten tambang batu bara terbesar di Indonesia, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) siap melakukan berbagai rencana ekspansi dalam beberapa tahun ke depan, terutama soal hilirisasi batu bara. 

Tak tanggung-tanggung, emiten yang merupakan joint controlling antara Grup Bakrie dan Grup Salim ini siap merogoh kocek puluhan dolar AS. Salah satu agenda utamanya adalah melakukan ekspansi ke industri hilir batu bara.

"Perusahaan sangat terbuka untuk menjajaki kemitraan strategis dalam rangka efisisensi dan efektifitas untuk membiayai proyek hilirisasi ini,” ungkap Dileep Srivastava, Director and Corporate Secretary BUMI dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Menurut Dileep, tujuan hilirisasi itu guna mendukung target pemerintah soal dekarbonisasi Indonesia. Hal ini juga merupakan bagian dari persyaratan perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUPK) di kedua anak usaha BUMI, yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin). 

“Kami juga berusaha mencari teknologi terkini, pembeli potensial, pendanaan yang mendukung ESG, keuntungan dan kebijakan yang mendukung perusahaan untuk mendapatkan insentif menarik dari pemerintah demi terciptanya energi yang berkelanjutan,” tambah Dileep. 

Belanja Modal alias Capital Expenditure (Capex) 2024

Director/CFO BUMI, Andrew Beckham mengatakan, BUMI masih memiliki cadangan dan sumber batu bara yang sangat banyak di KPC dan Arutmin. “Karena itu, dana capex 2024 yang akan digunakan sebesar 40 juta dolar AS hingga 80 juta dolar AS,” ucapnya.

Nilai tersebut setara Rp627,67 miliar hingga Rp 1,25 triliun mengacu pada kurs Rp15.691,75 per dolar AS.

Volume produksi batu bara tahun 2024 mencapai 80 juta ton, namun  hingga saat ini BUMI belum melakukan finalisasi untuk target kinerja pada tahun ini.

Selain itu, perseroan juga memandang bahwa harga batu bara masih dapat mencapai peningkatan di tahun 2024, seiring situasi ketidakpastian geopolitik dunia dan musim dingin yang berdampak terhadap tingginya permintaan batu bara untuk energi listrik.

Berkat kondisi cuaca yang sangat mendukung di wilayah tambang, hingga akhir September 2023, BUMI mencatat total produksi sebesar 56,2 juta ton. Angka tersebut meningkat 5 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 53,7 juta ton.

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin