
Pantau.com - Konglomerat yang menukarkan Dollar senilai Rp2 triliun, Dato Sri Tahir mengungkapkan pengusaha tak perlu takut menukarkan dolarnya. Menurutnya fundamental ekonomi RI saat ini cukup baik.
"Saya optimis konomi Indonesia. Saya kira di bawah Pak Presiden selama 4 tahun ini cukup bagus sekali. Stabil semua hal itu, baik rating dari luar negeri juga mengatakan baik investment opportunity di sini juga kondusif dan banyak (investasi) asing masuk," katanya.
Ia menambahkan, situasi saat ini dinilai berbeda dengan kondisi krisis tahun 1997-1998. Sehingga kata dia, para pengusaha tidak perlu khawatir. "Jadi situasi lain sama sekali dengan tahun 1997-1998, jadi tidak ada rush, tidak ada orang deposito rupiah/dolar tidak ada di kita dan saya yakin di bank lain juga tidak ada jadi hal yang baik, hanya psikologis aja," ungkapnya.
Baca juga: Bikin Cemas! Nike Putus Kontrak Kerja Sama 243 Pabrik Pemasok
"Lain sekali dengan 97-98. 97-98 kita alami empat krisis ya, banking krisis, currency krisis, trade defisit dan political krisis. tapi sekarang satu pun tidak ada. Bank kita lihat stabil, kita punya second reserve 15 persen jauh di atas BI, jauh di atas OJK punya permintaan," imbuhnya.
Terkait pelemahan rupiah yang terjadi kata dia, disebabkan oleh penguatan kurs dolar dan terjadi di beberapa negara lainnya bukan hanya berimbas ke kurs rupiah. "Saya kira bukan kita lemah artinya dolar menjadi kuat ya, yang lemah bukan hanya kita aja, China juga, currency yang lain juga lemah tidak ada yang kuat. Jadi hanya adjustment aja," pungkasnya.
Seperti diketahui, CEO Mayapada Group, Dato Sri Tahir melakukan aksi tukar Dolar melalui Bank Indonesia. Tahir melakukan penukaran mata uang dollar ke rupiah sebesar 93 juta Dollar Amerika Serikat dan 55 juta Dollar Singapura atau setara dengan Rp2 triliun.
- Penulis :
- Nani Suherni