Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Mendag Sebut Harga Pangan Naik saat Puasa, Begini Alasannya

Oleh Fithrotul Uyun
SHARE   :

Mendag Sebut Harga Pangan Naik saat Puasa, Begini Alasannya
Foto: Menteri Perdagangan, Zukifli Hasan. (Sumber: tangkapan layar)

Pantau - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, menyatakan sejumlah harga pangan termasuk beras, minyak goreng curah, telur ayam ras, daging ayam, dan cabai mengalami kenaikan saat memasuki Bulan Suci Ramadan 2024. Zulhas pun mengungkap sejumlah alasannya.

Hal ini berdasarkan pemantauan harga SP2KP per 8 Maret 2024 terdapat beberapa komoditas menunjukkan tren kenaikan atau telah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET),

"Perlu kita waspadai tercatat rata-rata menunjukkan tren kenaikan atau telah di atas harga eceran tertinggi, yakni beras, minyak goreng curah, gula pasir, telur ayam ras dan cabai," kata Zulhas, Rabu (13/3/2024).

Adapun penurunan jumlah produksi beras sebesar 2,8 juta ton terjadi pada Januari-Maret dikarenakan dampak El Nino, ini menyebabkan kenaikan harga beras akibat pergeseran musim tanam dan panen.

"Berdasarkan data KSA Januari-Maret, produksi beras lebih rendah sekitar 2,82 juta ton dibandingkan produksi tahun lalu akibatnya harga gabah naik menembus Rp 8.000 di penggilingan," katanya.

Lebih lanjut, Zulhas menyebut kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di dunia, ini disebakan India menutup ekspor beras.

"Larangan ekspor beras India turut menjadi pemicu, beras Thailand per Februari 2024 sebesar US$ 610 naik 32% dari periode yang sama tahun lalu," ujar Zulhas.

Selain itu, Zulhas pun menerangkan terkait minyak goreng curah juga mengalami kenaikan karena pemenuhan pasokannya oleh pengusaha dalam negeri menurun.

"Realisasi DMO akhir Februari 2024, 123.536 ton baru mencapai 41,2% dari target. Sisi positifnya minyakita terjaga, minyak curah 56.992 ton, minyakita 66.550 ton dari total pasokan," terang Zulhas.

"Namun, kenaikan minyak curah goreng tidak dapat dihindari karena menurunnya DMO minyak curah. Hal itu imbas dari masih lesunya ekspor CPO dan produk turunnya dari DMO bulan lalu," lanjutnya.

Bukan hanya itu, Zulhas juga menjelaskan kenaikan harga telur ayam dan daging ayam disebabkan oleh kenaikan harga pakan, terutama jagung yang mencapai Rp8.000 per kg, sehingga membuat pakan menjadi lebih mahal.

"Jagung ini juga produksinya mundur, tanamnya mundur, kemarin Rp 8.000. Nah sekarang mulai panen, harga agak turun sedikit, April akan lebih banyak, tadinya jagung Rp 8.000 ini sudah mulai panen jadi harganya mulai turun," jelasnya.

Namun, saat ini harga jagung dilaporkan mengalami penurunan signifikan sebesar Rp5.200 per kg, karena sudah mulai memasuki masa panen, dan April akan lebih banyak.

"Tadinya jagung Rp 8.000 ini sudah mulai panen jadi harganya mulai turun," katanya.

Lebih lanjut, terkait harga telur dan daging ayam yang mulai mengalami penurunan di pasar yakni untuk telur kini menjadi Rp30.000, sementara ayam mencapai Rp39.000.

"Telur sekarang dari Rp 32.000/kg di pasar menjadi Rp 31.000-Rp 30.000/kg, ayam dari RP 45.000-Rp 43.000, mulai turun menginjak Rp 39.000," terangnya.

(Laporan: Jihan Susmita Dewi)

Penulis :
Fithrotul Uyun