Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kepala Ekonom Ungkap Urgensi Program Makan Bergizi Gratis demi Genjot Investasi

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Kepala Ekonom Ungkap Urgensi Program Makan Bergizi Gratis demi Genjot Investasi
Foto: Arsip - Kepala Ekonom PT Bank Central Asia David Sumual. (ANTARA/Citro Atmoko)

Pantau - Program makan bergizi gratis yang diinisiasi Presiden Terpilih Prabowo Subianto dinilai sangat penting dalam meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia secara merata di 2045.

“Sebab, ada sejumlah hal yang dilihat investor sebelum berinvestasi,” kata Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual saat dihubungi melalui sambungan telepon di Jakarta, Rabu (14/8/2024).

David pun mencontohkan batalnya investasi Apple di Indonesia. “Apple mau investasi sebenarnya. Tapi yang dia lakukan, investasi 200 juta dolar AS itu untuk pendidikan dan pelatihan, bukan investasi membangun pabrik. Pabriknya malah Vietnam yang dapat. Vietnam 5 billion US dollar, besar sekali. China bahkan sejak lama. Kita itu enggak kebagian,” papar dia.

Baca juga: Komisi VI Tekankan Peran Penting UMKM dalam Program Makan Bergizi Gratis

Menurut dia, Apple tahu persis bahwa pasar Indonesia sangat besar tapi kemampuan SDM-nya masih lemah. 

Labour skill yang well educated dan skilful belum tersedia secara melimpah. Bagi mereka, yang dibutuhkan sebenarnya bukan soal upahnya tapi soal tenaga kerjanya, selain infrastruktur, insentif pajak, penegakan hukum, birokrasi dan lain-lain,” ujarnya.

Dia menegaskan, ketersediaan high skill labour di Indonesia sangat penting untuk menarik foreign direct investment (FDI). Menurutnya, tingkat FDI Indonesia terus mengalami penurunan ke level 1,9 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). 

“Padahal, pada masa Orde Baru (rasio FDI terhadap PDB) cukup besar,” timpal dia.

Di ASEAN, sambung David, Indonesia menjadi salah satu negara dengan FDI yang terus mengalami penurunan. Berbanding terbalik dengan Vietnam dan Malaysia yang terus mengalami kenaikan. 

“Singapura, bahkan share-nya paling besar. FDI ASEAN, separuhnya lari ke Singapura karena alasan infarastruktur, SDM, dan birokrasi yang gampang,” ungkapnya.

Baca juga: Gibran Sebut Menu Makan Bergizi Gratis Bisa Diganti Asal Nutrisi Terpenuhi

Dalam kaitannya dengan program makan bergizi gratis, menurut David, gizi atau nutrisi yang memadai menjadi syarat dasar peningkatan daya saing SDM secara merata. “Apalagi kasus stunting masih banyak sekali. Beberapa km dari Jakarta saja sudah banyak kasus stunting, seperti di Jawa Barat,” tukas David.

Memang David mengakui belum ada studi di negara lain yang memperlihatkan hubungan antara program makan bergizi gratis dengan kenaikan daya saing SDM secara otomatis. Sebab, kebanyakan negara melakukannya secara parsial, tidak di semua provinsi. “Belum banyak juga negara yang menerapkan program ini,” tuturnya.

Kebanyakan, kata dia, program ini diterapkan di negara-negara maju. “AS ada sekolah yang memberikan makan gratis, begitu juga dengan China. Tapi, mereka juga enggak semua Provinsi karena keterbatasan anggaran. Hanya daerah-daerah yang perlu dibantu saja. Yang subsisten (terbelakang dari sisi pendatapan dan lain-lain) yang mereka prioritaskan. Tapi intinya, program makan bergizi gratis sangat penting untuk syarat dasar daya saing SDM yang unggul,” imbuhnya.

Salah satu visi Indonesia Emas 2045, sebagaimana diungkapkan Kementerian PPN/Bappenas adalah kualitas daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) yang meningkat dan merata. Visi itu dicapai melalui pendidikan, pelatihan, dan pengembangan, sikap, dan etos kerja, penguasaan teknologi inovasi dan kreativitas, serta kesehatan. Keberhasilannya diukur dengan Human Capital Index (HCI) atau Skor Indeks modal manusia yang ditargetkan naik menjadi 0,73.

Baca juga: Gibran Pastikan UMKM Terlibat dalam Program Makan Bergizi Gratis

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin