HOME  ⁄  Ekonomi

Netty Aher Soroti Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia, Capai 19 Juta Orang

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Netty Aher Soroti Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia, Capai 19 Juta Orang
Foto: Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher. (foto: Istimewa)

Pantau - Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher, menyoroti tingginya angka pengangguran terbuka yang mencapai 19,31 juta orang per Februari 2024. Menurutnya, situasi ini berpotensi menimbulkan dampak serius bagi jutaan keluarga di Indonesia.

"Angka pengangguran ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintahan baru dengan menyiapkan langkah-langkah antisipatif. Jutaan keluarga akan merasakan dampak besar akibat tingginya pengangguran," ujar Netty dalam pernyataannya, Sabtu (19/10/2024).

Netty menilai, tantangan ini mengharuskan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk segera mengambil tindakan konkret guna menciptakan lebih banyak lapangan kerja yang berkualitas.

"Setiap individu yang menganggur membawa dampak lanjutan bagi keluarganya, baik dari sisi ekonomi, sosial, hingga pendidikan. Misalnya, penyediaan makanan bergizi, kesehatan keluarga, dan potensi konflik dalam rumah tangga," tambah Netty.

Ia juga menekankan, tingginya pengangguran, terutama di kalangan lulusan baru dan pekerja muda, mencerminkan adanya ketidaksesuaian antara dunia pendidikan dan kebutuhan pasar kerja.

Baca Juga: Anggota DPR Nilai Prabowo Berpeluang Rombak APBN 2025

"Kita perlu memperkuat program pelatihan keterampilan, terutama di bidang teknologi dan ekonomi kreatif, melalui sekolah kejuruan. Pemerintah juga harus berani berinvestasi di sektor ini untuk menciptakan lebih banyak peluang kerja dan menghadapi tantangan masa depan," jelasnya.

Ia juga menegaskan, pentingnya regulasi ketenagakerjaan yang fleksibel namun tetap memastikan perlindungan hak-hak pekerja.

"DPR RI akan terus mengawasi dan mengadvokasi kebijakan yang pro-rakyat, termasuk mempercepat langkah-langkah strategis dalam mengurangi angka pengangguran, memperbaiki kualitas pendidikan, dan mendorong penciptaan lapangan kerja berkualitas di seluruh sektor ekonomi," ujar Netty.

Ia menambahkan, keseimbangan antara fleksibilitas dalam regulasi ketenagakerjaan dan perlindungan hak-hak pekerja harus menjadi prioritas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan kesejahteraan yang inklusif.

Penulis :
Aditya Andreas

Terpopuler