
Pantau - Aset kripto Bitcoin (BTC) dalam beberapa waktu ke depan diyakini mampu mencapai harga 100 ribu dolar AS. Optimisme itu datang dari pelaku industri crypto exchange di Tanah Air.
Saat ini pasar kripto mencatatkan harga aset Bitcoin, Altcoin, dan Memecoin yang menunjukkan tren positif. Bitcoin (BTC) menjadi sorotan utama dengan menyentuh tertinggi sepanjang sejarah alias ATH di angka lebih dari 99.000 dolar AS atau sekitar Rp1,5 miliar. Itu terjadi sebelum mengalami koreksi kembali ke 90 ribu dolar AS.
Dengan kapitalisasi pasar sebesar 1,9 triliun dolar AS, Bitcoin membuat pasar kripto secara global kini memiliki kapitalisasi mencapai 3,4 triliun dolar AS.
CEO Indodax, Oscar Darmawan Oscar mengungkapkan hal itu dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (30/11/2024).
Baca juga: Cetak Rekor Tertinggi Rp1,5 Miliar, Indodax Dorong Masyarakat Adopsi Bitcoin
Dengan momentum yang terus terjaga, sambung dia, Bitcoin dapat menembus angka psikologis 100 ribu dolar AS dalam beberapa waktu ke depan. Hal itu, menurut dia, dapat memicu masuknya likuiditas lebih besar dari investor institusional dan ritel.
Dengan kapitalisasi pasar yang terus meningkat dan dukungan dari berbagai inovasi, pihaknya optimis bahwa industri kripto berada di jalur yang tepat untuk menjadi bagian integral dari transformasi ekonomi digital global.
"Langkah ini adalah bukti bahwa aset digital bukan sekadar tren, melainkan pondasi penting bagi masa depan sistem keuangan dunia," ujarnya.
Dikatakannya lonjakan harga Bitcoin telah memberikan efek domino pada altcoin, aset seperti Ethereum dan altcoin lainnya ikut mengalami kenaikan, mengikuti tren positif yang dipimpin oleh Bitcoin.
Baca juga: Bukti Jadi Alternatif Investasi, Bitcoin Tembus 1,77 Triliun Dolar AS
Fenomena ini, menciptakan peluang besar bagi para investor untuk melakukan diversifikasi portofolio dan memanfaatkan momentum pasar," ujarnya.
Oscar juga menjelaskan bahwa stablecoin kini banyak digunakan sebagai sarana penyimpanan nilai yang stabil di tengah volatilitas pasar.
“Ini menunjukkan peran penting stablecoin dalam menjaga keseimbangan ekosistem kripto, terutama saat investor memanfaatkan likuiditas tanpa keluar dari pasar,” jelasnya.
Sementara itu, memecoin seperti Bonk (BONK) yang mengalami kenaikan, lanjutnya, ini membuktikan pengaruh komunitas kripto dalam membentuk narasi pasar.
Baca juga: Di Industri Kripto, Bos Indodax Pede Bitcoin Semakin Digandrungi Investor
Namun, ia mengingatkan investor untuk berhati-hati, karena memecoin cenderung memiliki volatilitas tinggi dan kurang memiliki utilitas jangka panjang dibandingkan aset utama seperti Bitcoin dan Ethereum.
Oscar mengingatkan pentingnya kehati-hatian, kondisi pasar yang overbought menandakan potensi koreksi dalam jangka pendek.
"Investor disarankan untuk memantau level support dan resistance kunci guna mengelola risiko," ujarnya.
Baca juga: Begini Alasan Data Ekonomi AS bakal Jadi Katalis Positif bagi Aset Kripto
- Penulis :
- Ahmad Munjin