
Pantau.com - Perkembangan ekonomi masih terpusat di Pulau Jawa. Kendati demikian Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengungkapkan kesadaran untuk meningkatkan pembangunan di luar Jawa sudah mulai dilakukan.
"Saat ini pemerintah sudah mengindentifikasi, kita mau mencoba melihat, dari infrastruktur. Gak mau terpusat di Jawa. Udah mulai ke Indonesia bagian timur," ujarnya saat ditemui dalam acara Indonesia Economic Forum, Jakarta, Rabu (21/11/2018).
Baca juga: Ekonomi Indonesia di Mata Calon Presiden RI
Lebih lanjut kata dia, seharusnya ada kebijakan yang mendorong pertumbuhan daerah dengan memanfaatkan sektor-sektor sesuai kelebihan daerah masing-masing.
"Kalau kita melihat, daerah-daerah Indonesia begitu divers (beranekaragam), itu kan kelebihan sendiri. Itu yang harus kita dorong, bagaimana misalnya di daerah tertentu, sektor apa kekuatannya apa, bagaimana bisa membantu ekonomi di daerah tersebut, dengan membawa investor di daerah tersebut. Sama juga dengan produk-produk unggulan," imbuhnya.
Shinta menambahkan, kondisi ini sebetulnya sudah dipetakan namun masih membutuhkan perencanaan yang lebih matang untuk mengembangkan ekonomi di daerah.
"Indonesia gak rata di semua daerah, ini perlu di-mapping. Ini sebenarnya pemerintah udah ada, yang perlu kita lakukan road map sama-sama arahnya, dari kembangkan ekonomi di daerah-daerah itu," katanya.
Baca juga: Buruan Borong Produk Lokal di Festival Belanja Online, Cek Tanggalnya!
Selain itu kata dia, pencapaian target juga perlu diperhatikan terutama terkait kemudahan berusaha. Menurutnya, masih ada beberapa regulasi yang belum memberikan kemudahan kepada para investor.
"Semua bisa sesuai dengan target yang sama, masalahnya kembali pada regulasi kebijakan dan perizinannya. Karena daerah, kita menyangkut otonomi daerah. Perda-perda kan masih ada, perizinan, nah gimana caranya tidak menyulitkan untuk investor," paparnya.
"Sekarang banyak yang tumpang tindih. Banyak juga perbankan, masih membingungkan. Tadinya saya berpikir dengan OSS akan sangat-sangat bagus. Itu pasti akan langsung mudah buat investor, karena sudah terintegrated. Tapi kenyataannya, masih sulit dari implementasinya," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni










