Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Menko Kumham Bahas Kemitraan Strategis dengan Dubes Arab Saudi

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Menko Kumham Bahas Kemitraan Strategis dengan Dubes Arab Saudi
Foto: Menko Kumham Imipas RI Yusril Ihza Mahendra (kiri) menerima kunjungan Duta Besar Arab Saudi Faisal bin Abdullah Al-Amudi (kanan) di Jakarta, Rabu (4/12/2024). (ANTARA/HO-Kemenko Kumham Imipas RI)

Pantau - Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kumham Imipas) RI, Yusril Ihza Mahendra, mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Arab Saudi, Faisal bin Abdullah Al-Amudi, di Jakarta pada Rabu (4/12/2024). Pertemuan tersebut membahas berbagai isu strategis, termasuk kemudahan investasi dan tenaga kerja migran.

Kemudahan Investasi dan Golden Visa
Salah satu poin diskusi adalah dukungan terhadap kemudahan investasi Arab Saudi di Indonesia. Yusril menyoroti kebijakan Golden Visa yang telah diberlakukan, dirancang untuk menarik investor dan talenta global, termasuk dari Arab Saudi.

“Golden Visa yang diluncurkan pada masa Presiden Joko Widodo dan didukung Presiden Prabowo Subianto telah mempermudah akses bagi investor ke Indonesia. Namun, kami akan mendalami hambatan yang masih dirasakan oleh mitra kami dari Arab Saudi,” ujar Yusril.

Baca Juga:
Kepemimpinan Presiden Prabowo Bikin 50 Pengusaha AS Kepincut Investasi di RI
 

Faisal menilai pergerakan individu antarnegara, termasuk akses visa, menjadi elemen penting dalam memperkuat hubungan ekonomi dan sosial kedua negara. Ia berharap pemerintah Indonesia dapat mengatasi hambatan yang mengurangi minat wisatawan dan investor Arab Saudi.

Tenaga Kerja Migran Indonesia
Faisal juga menyoroti penurunan jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi, yang sebelumnya mencapai dua juta orang, namun kini hanya tersisa sekitar 100 ribu akibat moratorium selama satu dekade.

“Kami berharap Indonesia mempertimbangkan kembali kebijakan ini. Arab Saudi ingin memperkuat kerja sama tenaga kerja dengan negara-negara Muslim, termasuk Indonesia,” kata Faisal.

Yusril menanggapi bahwa Indonesia siap membuka dialog terkait tenaga kerja, namun perlindungan hukum bagi PMI menjadi prioritas.“Kami ingin memastikan perlindungan hukum bagi setiap PMI di Arab Saudi. Ini adalah poin penting yang harus dimasukkan dalam perundingan bilateral,” tegas Yusril.

Langkah Strategis ke Depan
Yusril menyampaikan komitmennya untuk membawa hasil pertemuan tersebut ke forum internal pemerintah guna dikoordinasikan lebih lanjut.“Permintaan Arab Saudi akan kami bahas bersama kementerian teknis terkait agar kerja sama strategis ini dapat semakin berkembang,” ujarnya.

Kerja sama ekonomi dan tenaga kerja yang lebih erat dengan Arab Saudi diharapkan dapat meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, sekaligus memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Indonesia.

Penulis :
Ahmad Ryansyah

Terpopuler