
Pantau – Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) masih menyisakan potensial cuan sebesar Rp1.720 atau 61,8 persen menuju target harga Rp4.500 dari posisi saat ini. Menggiurkan bukan?
Pada sesi pertama perdagangan Selasa (10/12/2024) hingga pukul 10.38 WIB, saham ADRO ditransaksikan menguat Rp100 (3,7 persen) ke Rp2.780 per unit saham dari harga terakhir Rp2.680. Harga terendah di Rp2.620 dan tertinggi Rp2.880.
Adapun jumlah lot saham yang ditransaksikan mencapai 2,3 juta senilai Rp650,6 miliar dengan harga rata-rata di Rp2.780 per unit saham.
Muhammad Wafi, analis riset RHB Sekuritas mengatakan, saham ADRO kemarin rebound dan menembus ke atas atau breakout resistance garis Moving Average (MA) 5 hari yang disertai volume transaksi.
Baca juga: Adaro (ADRO) Tebar Dividen Rp41,7 Triliun
“Selama di atas garis MA5, saham ADRO berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA200,” tulis Wafi dalam riset harian RHB Sekuritas yang diterbitkan di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Ia merekomendasikan buy area saham ADRO di sekitar Rp2.420 dengan target jual di Rp3.130 hingga Rp3.670 per unit saham.
“Cut loss dapat dilakukan di Rp2.290,” ungkap Wafi.
Dalam riset yang dipublikasikan, Senin (2/12/2024), Sucor Sekuritas menilai ADRO adalah salah satu pemain terbesar di sektor energi terbarukan.
“Kami mengantisipasi bahwa setelah ADRO mendapatkan izin ekspor untuk proyek panel surya berkapasitas 0,4 GW di Batam, valuasinya akan meningkat secara signifikan. Hal ini juga didukung oleh kemajuan yang diharapkan dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga air berkapasitas 1,3 GW,” sebut Sucor Sekuritas.
Baca juga: Tahun Buku 2023, Adaro Energy Guyur Total Dividen 800 Juta Dolar AS
Karena itu, penurunan harga saham ADRO yang terjadi sebelumnya telah menurunkan valuasinya secara signifikan, sehingga semakin menarik bagi investor.
“Meskipun kami yakin kenaikan harga saham ADRO mungkin tidak berbentuk v, namun kami yakin hal ini layak untuk ditunggu ketika kami mempertimbangkan masa depan bisnisnya serta valuasi saat ini,” sambung Sucor Sekuritas.
ADRO dinilai memiliki posisi yang baik untuk menjadi salah satu penyedia energi terbarukan terkemuka di Indonesia, dengan total kapasitas energi terbarukan sebesar 1,7 GW yang saat ini sedang dikembangkan. Itu terdiri dari 1,3 GW dari pembangkit listrik tenaga air dan 0,4 GW dari pembangkit listrik tenaga surya.
Pembangkit listrik tenaga air yang 50 persen sahamnya dimiliki ADRO diharapkan dapat menghasilkan rata-rata ROE yang kuat sebesar 31 persen. Selain itu, pembangkit listrik tenaga surya tersebut diproyeksikan mengekspor listrik ke Singapura dengan perkiraan biaya 0,25 dolar AS per kWh.
Baca juga: Jadi Pendatang Baru di BEI, Saham Adaro Andalan Dibuka Meroket 19,82 Persen
Analisis valuasi Sucor Sekuritas memperkirakan net present value (NPV) dari proyek-proyek energi terbarukan itu sebesar 4,2 miliar dolar AS, yang menyiratkan kelipatan EV/EBITDA yang menarik sebesar 3,7 kali dan IRR sebesar 15 persen.
Investasi energi terbarukan ini diperkirakan akan memberikan peningkatan signifikan sebesar 56 persen terhadap valuasi perusahaan, seiring kepentingan strategis dan potensi finansialnya.
“Oleh karena itu kami tegaskan kembali rating buy kami dengan TP (target harga) Rp4.500,” tulis Sucor Sekuritas.
Sebelumnya, Alamtri bernama PT Adaro Energy Indonesia Tbk. Emiten kini masuk ke era baru dengan fokus ke bisnis mineral dan green.
ADRO melepas bisnis batu bara termal lewat divestasi PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dengan menjual sebanyak-banyaknya 7 miliar saham AADI ke pemegang saham ADRO di harga Rp5.960 per unit saham.
Baca juga: Inilah Saham-Saham Pilihan Rabu, 10 Desember 2024
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin