Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Adaro (ADRO) Tebar Dividen Rp41,7 Triliun

Oleh Wulandari Pramesti
SHARE   :

Adaro (ADRO) Tebar Dividen Rp41,7 Triliun
Foto: Adaro (ADRO) Tebar Dividen Rp41,7 Triliun (freepik)

Pantau -  PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Senin, 18 November 2024. RUPSLB tersbeut menyetujui pembagian dividen interim sebesar-besarnya US$2,6 miliar atau sekitar Rp 41,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.888 per US$) dan pergantian nama Adaro Energy.Manajemen ADRO menjelaskan bahwa dengan jumlah saham sebanyak 30,75 miliar, maka investor akan mendapatkan dividen sebesar US$0,085 atau setara dengan Rp 1.350,48 per saham."Perseroan memiliki saldo kas internal secara konsolidasian yang cukup, untuk melaksanakan pembagian dividen tunai," kata Manajemen ADRO

Baca juga: Garuda Indonesia Gelar RUPSLB yang Strategis, Ini SusunannyaArtinya para pemegang saham Adaro akan memperoleh cuan jumbo dari pembagian dividen tambahan ini, khususnya keluarga Garibaldi 'Boy' Thohir, Edwin Soeryadjaya, TP Rachmat, keluarga Arini Subianto hingga Sandiaga Uno lewat kongsi Saratoga.

Boy Thohir diketahui akan memperoleh dividen ADRO sejumlah Rp 2,65 triliun dari kepemilikan langsung di saham ADRO.

Kemudian ada Edwin Soeryadjaya yang secara langsung akan memperoleh Rp 1,42 triliun dari dividen jumbo Adaro terbaru dan TP Rachmat yang akan menggenggam cuan Rp 1,09 triliun. Kemudian ada Arini Subianto yang secara langsung akan memperoleh dividen Rp 107,07 miliar.

Kemudian Adaro Strategic Investment (ASI) yang dimiliki oleh kongsi dari keluarga Thohir, keluarga Subianto, keluarga TP Rachmat dan Grup Saratoga miliki Edwin dan Sandiaga Uno secara total berhak atas Rp 18,80 triliun dividen Adaro.

Baca juga: RUPSLB 2024, ANTAM Tunjuk Rauf Purnama Jadi Komisaris Utama

Secara rinci keluarga Boy Thohir memiliki porsi kepemilikan tidak langsung sebesar 18,73% di ASI lewat PT Trinugraha Thohir. Adapun pemegang saham PT Trinugraha Thohir adalah Boy Thohir (23,33%), Erick Thohir (23,33%), Hireka Vitaya (23,33%) dan Edna Thohir (29,99%).

Kemudian ada Grup Saratoga yang memiliki kepemilikan tidak langsung sebesar 26,20% di ASI. Pemegang saham terbesar Saratoga lewat kepemilikan langsung dan tidak langsung adalah Edwin (52,17%), Sandiaga Uno (21,51%), Joyce Soeryadjaya Kerr (16,36%) dan Publik (9,81%).

Selanjutnya ada PT Persada Capital Investama (PCI) milik keluarga Arini Subianto yang memiliki kepemilikan saham tidak langsung sebesar 25,07% di ASI. Pemegang saham terbesar PCI lewat kepemilikan langsung dan tidak langsung adalah Meity Subianto (51,25%), Arini Subianto (16,25%), Armelia Subianto (16,25%) dan Ardiani Subianto (16,25%).

Baca juga: Ubah Penggunaan Dana IPO, Emiten Merdeka Battery Siap Gelar RUPSLB

Terakhir ada PT Triputra Investindo Arya (TIA) milik keluarga TP Rachmat yang memegang secara tidak langsung 30,01% saham ASI. Pemegang saham TIA adalah istri TP Rachmat, Like Rani Imanto (99,99%) dan Christian Ariano Rachmat (0,01%).

Apabila seluruh dividen yang diterima oleh Adaro Strategic Investment (ASI) dibagikan semua kepada pemegang saham berdasarkan porsi kepemilikan, maka Rp 18,80 triliun akan terbagi menjadi:

  1. Keluarga Thohir Rp 3,52 triliun
  2. Kongsi Saratoga Edwin dan Sandiaga Rp 4,93 triliun
  3. Keluarga Subianto Rp 4,71 triliun
  4. Keluarga TP Rachmat Rp 5,64 triliun

Sementara itu secara spesifik, apabila dividen dibagikan kepada pemegang saham sampai ke pemilik terakhir, maka sosok-sosok ini akan memperoleh dividen gabungan secara langsung dan tidak langsung dari Adaro senilai:

  1. Like Rani Imanto Rp 5,64 triliun
  2. Edwin Soeryadjaya Rp 3,99 triliun
  3. Boy Thohir Rp 3,47 triliun
  4. Meity Subianto Rp 2,41 triliun
  5. TP Rachmat Rp 1,09 triliun
  6. Edna Thohir Rp 1,06 triliun
  7. Sandiaga Uno Rp 1,06 triliun
  8. Arini Subianto Rp 872 miliar
  9. Erick Thohir dan Hireka Vitaya masing-masing Rp 821 miliar
  10. Joyce Soeryadjaya Kerr Rp 806 miliar
  11. Armelia, Ardiani Subianto masing-masing Rp 765 miliar

Baca juga: Sempat Tertunda, Waskita Beton Siap Gelar RUPSLB Bahas Perjanjian Damai

Penulis :
Wulandari Pramesti