HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Akhir Pekan Melemah, Lima Saham Ini Justru Melawan Arus

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

IHSG Akhir Pekan Melemah, Lima Saham Ini Justru Melawan Arus
Foto: Ilustrasi - Pekerja melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Jumat (15/11/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Pantau - Dipimpin oleh saham- saham sektor barang baku atau basic materials, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (13/12/2024) sore berakhir melemah, Namun, lima saham justru melawan arus dengan penguatan tertinggi.

IHSG ditutup melemah 69,45 poin atau 0,94 persen ke posisi 7.324,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 9,18 poin atau 1,05 persen ke posisi 865,7q.

Bursa regional Asia bergerak variatif (mixed), sejumlah sentimen tampaknya memberikan warna menjelang akhir pekan ini. Dari Eropa, Bank Sentral Eropa telah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin sesuai ekspektasi.

Tim Riset Pimarmas Investindo Sekuritas mengungkapkan hal itu dalam kajiannya di Jakarta, Jumat (13/12/2024).

Baca juga: Digandrungi Manajer Investasi, Pelemahan Overdosis Saham BBRI Jadi Peluang Cuan

Namun demikian, pelaku pasar lebih memfokuskan perhatian pada komentar Presiden Christine Lagarde yang menekankan bahwa perang melawan inflasi belum berakhir, yang memberikan gambaran bahwa ancaman inflasi masih membayangi kebijakan Bank Sentral Eropa, terutama di tengah ketidakstabilan politik di beberapa negara Eropa serta potensi pengenaan tarif besar yang diusulkan oleh Presiden terpilih AS, Donald Trump. 

Kondisi ini berpotensi menimbulkan gejolak dalam perdagangan global, yang pada akhirnya dapat menurunkan kepercayaan konsumen dan bisnis. 

Selanjutnya, pelaku pasar juga memusatkan perhatian pada rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) menjelang pertemuan The Fed pekan depan. Data Initial Jobless Claims AS meningkat dari 225 ribu menjadi 242 ribu, sementara Continuing Jobless Claims naik dari 1,871 juta menjadi 1,886 juta. 

Data ini menunjukkan bahwa kondisi pasar tenaga kerja AS masih belum sepenuhnya solid. Dari Tiongkok, pertemuan tahunan para pemimpin tertinggi yang dikenal sebagai Konferensi Kerja Ekonomi Pusat (CEWC) pada 11–12 Desember menghasilkan kebijakan untuk mendorong konsumsi domestik, dengan menargetkan defisit anggaran yang lebih besar dan suku bunga yang lebih rendah pada tahun depan.

Baca juga: Masa Depan Bisnis dan Valuasi Bikin Saham ADRO Janjikan Cuan 61,8 Persen

Namun demikian, pasar merespons kebijakan tersebut dengan hati-hati karena belum ada rincian mengenai besaran langkah-langkah stimulus yang akan diambil.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona meraho hingga penutupan perdagangan saham. 

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sebelas atau semua sektor melemah yaitu sektor barang baku turun sebesar minus 1,64 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor keuangan yang masing- masing minus sebesar 1,29 persen dan 096 persen. 

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu POLU, SKBM, SSTM, ENAK dan TRUS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SAPX, TIRA, PNSE, MTFN dan GEMA. 

Baca juga: Saham BUMI Mendapat Rekomendasi ‘Speculative Buy’ dari Analis

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 989.800 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,29 miliar lembar saham senilai Rp12,04 triliun. Sebanyak 202 saham naik 414 saham menurun, dan 330 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 378,80 poin atau 0,95 persen ke level 39.470,44, indeks Shanghai menguat 69,62 poin atau 2,01 persen ke posisi 3.391,88, indeks Kuala Lumpur menguat 6,67 poin atau 0,42 persen ke posisi 1.608,75, dan indeks Straits Times menguat 42,58 poin atau 2,01 persen ke 3.810,35.

Penulis :
Ahmad Munjin