
Pantau – Pelemahan tajam saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dinilai menjadi peluang cuan bagi para pemodal di bursa saham. Apalagi, saham bank pelat merah ini menjadi pavorit para manajer investasi.
Pada sesi pertama perdagangan Kamis (12/12/2024) hingga pukul 10.31 WIB, saham BBRI ditransaksikan melemah Rp60 (1,4 persen) ke Rp4.320 per unit saham. Harga tertingginya bertengger di Rp4.360 dan terendah Rp4.310.
Jumlah lot yang ditransaksikan sebanyak 615,26 ribu senilai Rp266,8 miliar dengan harga rata-rata di 4.337 per unit saham.
Pengamat dan praktisi pasar modal Sem Susilo mengatakan, BBRI merupakan saham kedua yang menjadi favorit para manajer investasi reksa dana dan Exchange-Traded Fund (ETF) di Busa Efek Indonesia (BEI).
Baca juga: Kamu Investor Pemburu Dividen? Ini Peluangnya di Saham BBRI versi JP Morgan
“Saham BBRI sudah terdistribusi overdosis mendekati area super support Rp4.000. Ini adalah peluang (bagi pelaku pasar saham),” katanya saat dihubungi Pantau dari Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Sem pun merekomendasikan beli saham BBRI di kisaran 4.160-4.260 per unit saham dengan support di Rp4.000.
“Jika breakout (menembus ke atas) 4.500, target harga trading (jangka pendek) di 4.750,” ungkap Sem.
Sedangkan untuk target investasi (jangka panjang) dipatok di Rp5.000-5.500 per unit saham. “Maksimal toleransi beli sesuai SOP, yakni membeli saham saat harga rendah dan tidak disarankan beli di harga tinggi atau monas,” imbuhnya.
Baca juga: Dividen Jumbo dan Harga Terendah 10 Tahun Jadi Magnet untuk Koleksi Saham BBRI
Sebelumnya, JP Morgan menjadikan saham BBRI sebagai instrumen investasi berbasis dividen dengan fokus utama dalam 2-3 tahun ke depan. Dalam 12 bulan ke depan, target harganya dipatok di Rp5.000 per saham.
Angka itu didasarkan pada price to earning-ratio (PER) BBRI yang bertengger di 10,9 kali. Sedangkan untuk price to book value (PBV) 1,99 kali untuk proyeksi 2025. “Imbal hasil dividen 8 persen dan ROE 18-19 persen, rasio risiko-imbalan terlihat positif.”
Rasio PBV dihitung dengan metode Dividend Discount Model (DDM) yakni penilaian nilai intrinsik saham dengan memperhitungkan nilai sekarang dari semua dividen yang diharapkan dibayarkan di masa mendatang, sebesar 2,01 kali, dengan Return on equity (RoE) yang dinormalisasi sebesar 19 persen.
Baca juga: Inilah Saham-Saham Pilihan Kamis, 12 Desember 2024
Sanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com dan analis yang merekomendasikan tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin