
Pantau - China tetap menjadi salah satu negara dengan investasi terbesar di Indonesia, menduduki peringkat kedua setelah Singapura. Untuk itu, pemerintah Indonesia terus berupaya menggencarkan promosi guna menarik lebih banyak investasi dari Negeri Tirai Bambu tersebut. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan total investasi pada 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun, dengan kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) sekitar Rp744,0 triliun. Negara-negara dengan kontribusi PMA terbesar di Indonesia adalah Singapura, China, Malaysia, Jepang, dan Hong Kong.
Potensi investasi dari China dinilai masih sangat besar. Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Rosan Roeslani, bahkan melakukan kunjungan ke China untuk mempromosikan peluang investasi di Indonesia. Kunjungan tersebut menghasilkan komitmen investasi senilai 7,4 miliar dolar AS (sekitar Rp120,7 triliun), yang diperkirakan setara dengan investasi yang diterima Indonesia pada tahun 2023.
BKPM menargetkan investasi pada 2024 sebesar Rp1.650 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 2,12 juta orang, dan pada 2025 target investasi meningkat menjadi Rp1.906 triliun dengan serapan 2,45 juta orang. Jika komitmen China dapat terealisasi pada 2025, hal ini akan memperkuat upaya pemerintah dalam mencapai target-target tersebut.
Baca Juga:
Sektor Perikanan Bakal Dapat Investasi dari Perusahaan China Capai USD 460 Juta
Tantangan dalam Menarik Investor China
Meskipun Indonesia memiliki banyak peluang, mengajak investor China untuk berinvestasi di Indonesia bukan tanpa tantangan. Kondisi ekonomi global yang masih tidak pasti pada 2025 dapat mempengaruhi keputusan investasi. Selain itu, sektor industri yang diminati investor China, seperti otomotif, memerlukan pemahaman yang mendalam tentang regulasi di Indonesia. Selain itu, adaptasi budaya kerja antara pekerja Indonesia dan perusahaan asing juga menjadi faktor penting dalam kelancaran investasi.
Untuk itu, pemerintah Indonesia harus memberikan nilai tambah yang membedakan Indonesia dengan negara-negara tetangga yang juga menarik investor China. Jaminan keamanan, kepastian berusaha, serta kemudahan dalam proses ekspor dan impor menjadi beberapa faktor kunci yang dapat menjadikan Indonesia sebagai pilihan utama bagi investor.
Sinergi antara Indonesia dan China di Sektor Investasi
Kunjungan Duta Besar China untuk Indonesia, Wang Lutong, ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, menunjukkan komitmen China untuk memperkuat hubungan investasi dengan Indonesia. Dalam kunjungan tersebut, Wang Lutong meninjau beberapa perusahaan besar seperti PT Freeport Indonesia dan PT Hailiang Nova Material Indonesia. Ia juga menyaksikan seremoni "Klin Ignition" yang menandai kemajuan sektor manufaktur berteknologi tinggi di Indonesia.
Keberadaan investor China di KEK JIIPE menjadi bukti bahwa sektor manufaktur, infrastruktur, dan energi terbarukan di Indonesia sangat menarik bagi investor China. PT Xinyi Glass Indonesia, misalnya, telah memperkenalkan lini produksi terbaru yang menggunakan teknologi canggih dengan kapasitas peleburan harian mencapai 1.100 ton. Lini ini bertujuan untuk memasok kaca berkualitas tinggi ke berbagai sektor di Indonesia dan Asia Tenggara.
Memperkuat Ekosistem Industri dan Infrastruktur
Kehadiran investor China menunjukkan kepercayaan yang tinggi terhadap potensi Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk terus menyediakan ekosistem industri yang terintegrasi, dengan memastikan ketersediaan pelabuhan, infrastruktur yang memadai, dan pasokan energi yang berkelanjutan. Sebagai contoh, JIIPE memiliki fasilitas yang dapat mendukung kelancaran operasional industri, yang akan menjadi daya tarik bagi perusahaan-perusahaan China lainnya.
Pemerintah Indonesia juga harus memastikan adanya kemudahan dalam perizinan dan penyederhanaan proses administrasi. Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (OSS) yang telah diterapkan, diharapkan dapat mempercepat proses perizinan bagi para investor.
Menciptakan Iklim Investasi yang Nyaman
Selain infrastruktur fisik, kemajuan teknologi dan digitalisasi juga memainkan peran penting dalam menarik investasi. Akses internet berkecepatan tinggi dan sistem digital yang efisien akan mendukung kelancaran bisnis dan mempercepat keputusan investasi. Dengan langkah promosi yang tepat dan didukung oleh kebijakan yang mendukung di lapangan, Indonesia berpotensi menjadi tujuan investasi yang semakin menarik, tidak hanya untuk China, tetapi juga bagi investor global lainnya.
Dengan berbagai langkah konkret yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, ke depannya, diharapkan lebih banyak investasi, khususnya dari China, dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menciptakan lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah