
Pantau - Pertumbuhan industri furnitur di dalam negeri diprediksi semakin positif. Itu lantaran adanya proyek 3 juta rumah dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Saya kira bagus ya, pemerintah sedang membangun rumah 3 juta rumah ya, kemudian ada IKN dan lain sebagainya. IKN juga memerlukan banyak sekali furnitur, dalam 5-4 tahun ini.
Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Dedy Rochimat mengungkapkan optimisme itu di Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Ia menuturkan, setiap pembangunan properti selalu membutuhkan furnitur. Para pelaku usaha furnitur dalam negeri pun bisa memanfaatkan prospek tersebut dengan meningkatkan daya saing.
Baca juga: Demi Program 3 Juta Rumah, BNI Salurkan KPR FLPP untuk 10.750 Rumah
Misalnya, kata Dedy, pembangunan IKN membutuhkan banyak furnitur dan interior. Untuk itu, para pelaku usaha harus bisa berinovasi dan menghasilkan produk dengan kualitas yang tak kalah bagus dengan negara lain.
Menurut dia, jika hal tersebut tidak dilakukan dengan segera, maka akan kalah dengan produk furnitur impor. Selain itu, pelaku usaha juga harus melihat hal yang menjadi tren, sehingga produknya dilirik oleh konsumen Tanah Air.
"Itu cukup berprospek lah, yang penting kita mau benar-benar mengikuti pasar, mengikuti desain dan lain sebagainya, Indonesia dan juga internasional gitu," tuturnya.
Lebih lanjut, Dedy meminta pemerintah untuk terus mendukung industri furnitur di Indonesia dan duduk bersama guna membahas tantangan dan peluang di pasar internasional.
Baca juga: Sumber Daya dan Pengalaman WSBP Siap Dukung Program 3 Juta Rumah
"Asosiasi juga tidak bisa berdiri sendiri tanpa didukung pemerintah. Kami sangat mengharapkan duduk bersama pemerintah, kemudian punya visi yang sama," imbuhnya.
- Penulis :
- Ahmad Munjin