
Pantau - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti berbagai tantangan ekonomi global yang dapat mempengaruhi pertumbuhan Indonesia di masa mendatang. Dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025 di Tangerang, Banten, Kamis (30/1/2025), ia mengingatkan bahwa kondisi global saat ini masih penuh ketidakpastian.
"Saat ini, dunia menghadapi berbagai risiko, termasuk suku bunga tinggi yang bertahan lebih lama, tekanan nilai tukar terhadap dolar AS, serta ketidakstabilan geopolitik yang mempengaruhi kebijakan ekonomi global," ujar Sri Mulyani.
Selain itu, perkembangan teknologi digital yang semakin pesat juga menjadi tantangan dan peluang bagi perekonomian. Disrupsi digital serta kecerdasan buatan (AI) kini telah menjadi bagian dari dinamika global yang harus diadaptasi oleh semua sektor.
Baca Juga:
Ekonomi Global Tertekan, Ekspor Suzuki di 2024 Anjlok
Meski demikian, Sri Mulyani menegaskan bahwa perekonomian Indonesia masih berada dalam kondisi stabil, dengan pertumbuhan di kisaran 5 persen. Namun, pemerintah menargetkan pertumbuhan yang lebih ambisius ke depan.
"Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Untuk mencapainya, keseimbangan antara permintaan dan produksi harus terus dijaga agar tidak memicu inflasi," jelasnya.
Sri Mulyani menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi tanpa disertai inflasi berlebihan merupakan pencapaian yang harus diupayakan dengan hati-hati. Oleh karena itu, pemerintah terus berfokus pada kebijakan fiskal yang kuat dan reformasi struktural guna mendorong investasi dan produktivitas nasional.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
- Editor :
- Ahmad Ryansyah