Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ini Ruang Cuan Saham GOTO, Tersengat Sentimen Merger dengan Grab Holdings

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Ini Ruang Cuan Saham GOTO, Tersengat Sentimen Merger dengan Grab Holdings
Foto: Layar perdagangan saham BEI Jakarta. (Pantau/Senaru)

Pantau – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mendapat sengatan positif dari kabar yang beredar perihal merger perseroan dengan Grab Holdings. Analis merekomendasikan speculative buy.

Pada sesi pertama perdagangan Selasa (4/2/2025), saham GOTO ditutup menguat Rp3 (3,7 persen) ke posisi Rp84 per unit saham. Tertingginya di Rp86 dan terendah Rp81. Jumlah saham yang ditransaksikan mencapai 26,9 juta lot dengan valuasi senilai Rp226,8 miliar.

Rekomendasi teknikal itu datang dari Analis CGS International Sekuritas Indonesia, Ratna Wijayanti.

“Support saham GOTO berada di 79,” katanya di Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Baca juga: Kasus eFishery Bikin Saham Teknologi Tak Diunggulkan Termasuk GOTO

Sedangkan untuk cutloss, pelaku pasar dapat melakukannya jika saham ini turun ke bawah Rp77. 

“Jika tidak break di bawah Rp79, potensi naik ke 83-85 untuk short term,” ungkap Ratna.

Sebelumnya, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta secara fundamental merekomendasikan accumulative buy saham GOTO dengan target harga Rp100 per unit saham.

Pada pukul 10.17 WIB, saham GOTO sempat bertengger di Rp85 atau naik 4,94 persen. Saham ini terpantau lebih laris dibandingkan dua hari sebelumnya.

Baca juga: Ini Target Cuan Saham GOTO Terdongkrak Sentimen BI Rate dan ‘Yield’ Obligasi

Lompatan saham GOTO itu ditengarai lantaran laporan Deal Street Asia pada Selasa (4/2/2025) yang menyebutkan adanya diskusi merger yang berulang kali terjadi antara dua raksasa teknologi terbesar di Asia Tenggara, Grab Holdings yang terdaftar di Nasdaq dan GoTo yang terdaftar di Indonesia.

Kabar itu muncul kembali dan mendapatkan momentum dalam beberapa pekan terakhir.

Deal Street Asia juga mengungkap bahwa seorang eksekutif yang terkait dengan pembicaraan tersebut mengatakan kesepakatan harus terjadi pada tahun 2025 atau tidak sama sekali.

Baca juga: Ramai Rekomendasi Saham GOTO, Ini Strategi dan Target Harganya

Penulis :
Ahmad Munjin