
Pantau – Kasus penggelapan dana yang menimpa startup perikanan eFisehry menjadi salah satu sentimen negatif bagi saham-saham teknologi sehingga tak diunggulkan alias underweight termasuk PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Meski begitu, saham-saham tersebut tetap menyisakan ruang bagi pemodal untuk cuan.
Equity Research Associate Samuel Sekuritas Indonesia, Fadhlan Banny Firmansyah mengatakan, meski terdapat beberapa tantangan, sektor teknologi tetap memiliki peluang.
Upaya ekspansi ke depannya dan penurunan tingkat cash burn (strategi ‘bakar uang’), sambung dia, bakal meningkatkan profitabilitas perusahaan teknologi.
“Potensi pemangkasan suku bunga dapat meningkatkan sentimen di sektor ini dan membantu mendukung kinerja harga saham,” ungkap Fadhlan dalam risetnya yang diterbitkan di Jakarta, dikutip Senin (27/1/2025).
Baca juga: Begini Awal Mula Terbongkarnya Dugaan Penggelapan Dana eFishery Rp9,7 Triliun
Samuel Sekuritas pun menetapkan saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) sebagai pilihan utama di sektor teknologi. Rekomendasi saham ASSA adalah buy dengan target harga Rp1.000.
Pada perdagangan Jumat (24/1/2025), saham ASSA ditutup stagnan di Rp655 per unit saham. Mengacu terget harga tersebut, saham ASSA masih menjanjikan capital gain sebesar Rp345 (34,5 persen) per unit saham.
Emiten ASSA milik TP Rachmat menjalankan bisnis logistik berbasis teknologi melalui Anteraja, yang menawarkan layanan pengiriman barang dengan pendekatan digital dan menjadi salah satu kontributor signifikan terhadap kinerja ASSA.
Sedangkan untuk saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Samuel Sekuritas menyematkan rekomendasi hold dengan target harga Rp90 per unit saham.
Baca juga: Dua Bos eFishery Diberhentikan Buntut Dugaan Penyelewengan Keuangan
Harga terakhir saham GOTO bertengger di Rp83 atau turun 3 poin (3,5 persen). Artinya, ruang cuan saham GOTO hanya sebesar 7 poin atau 8,4 persen.
Sementara saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mendapat rekomendasi sell dengan target harga saham sebesar Rp110 per unit saham. Harga ini sudah berada di bawah harga terakhir saham BUKA di Rp118 per unit saham.
Sedangkan untuk saham PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli not rated.
Alasan Tak Diunggulkan
Lantas, apa alasan Samuel Sekuritas yang menempatkan saham sektor teknologi diganjar peringkat underweight? Ini berarti secara umum return saham-saham teknologi diperkirakan lebih rendah dibandingkan sektor lain ataupun IHSG.
Baca juga: Ramai Rekomendasi Saham GOTO, Ini Strategi dan Target Harganya
Menurut Fadhlan, salah satunya terimbas negatif oleh bencana eFisheries yang juga dapat memperburuk sentimen di sektor teknologi.
Selain itu, sambung dia, saat ini terjadi pergeseran perilaku konsumen dari berorientasi insentif ke berorientasi fungsi mengacu pada tren historis.
Pergeseran perilaku konsumen menjadi berorientasi fungsi akan membantu meningkatkan profitabilitas pemain teknologi.
Take rate tahun ini diproyeksikan meningkat 17,5 basis poin (bps) yoy menjadi 3,08 persen sehingga margin kontribusi (contribution margin/CM) dapat dipertahankan.
Baca juga: Punya Saham GOTO? Ini Target Harganya untuk Jangka Pendek dan Panjang
Namun, laba ditaksir tetap negatif selama dua tahun ke depan, karena daya beli yang lebih lemah.
“Itu bisa menghambat perusahaan teknologi dalam memangkas insentif pelanggan serta biaya sales and marketing (S&M) secara signifikan,” jelas Fadhlan.
Di sisi lain, pemotongan insentif pelanggan dan biaya S&M memiliki konsekuensi tersendiri, yaitu bisa memperlambat pertumbuhan GTV (gross transaction value) dan TPV (total processing value). Kondisi tersebut dapat diperburuk oleh pelemahan daya beli di tengah penguatan dolar AS.
Sanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com dan analis yang merekomendasikan tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin