
Pantau - Gibran Huzaifah diberhentikan dari jabatan sebagai Chief Executive Officer (CEO) eFishery, salah satu startup unicorn. Begitu juga dengan co-founder lainnya yakni Chief Product Officer, Chrisna Aditya.
Jajaran startup unicorn budidaya perikanan itu memutuskan untuk membebas tugaskan keduanya untuk sementara.
eFishery dikenal sebagai perusahaan startup yang bergerak di bidang budidaya perairan (aquaculture). tersebut.
Pemberhentian sementara itu dilakukan akibat penyelidikan yang sedang berlangsung atas dugaan penyelewengan keuangan di unicorn itu.
Baca juga: Satu Dekade, Efishery Fasilitasi Transaksi Ikan dan Udang Rp8 Triliun
Sebagaimana dikutip DealStreetAsia, Minggu (15/12/2024), dua investor eFishery membeberkan, pihak humas eFishery, menjelaskan kepada shareholder jika Gibran selaku CEO dan Chrisna selaku chief product officer tengah diinvestigasi atas dugaan penyelewengan laporan kinerja dan pendapatan keuangan perusahaan.
Gibran dan Chrisna adalah dua di antara para pemegang saham eFishery yang memiliki porsi saham cukup besar di perusahaan itu. Masing-masing memiliki sekitar 9 persen dari total saham.
Sementara mantan chief financial officer (CFO) eFishery, Dhianendra Laksmana telah mengundurkan diri dari unicorn tersebut pada April 2024, karena masalah pribadi.
Pihak eFishery pun menyampaikan informasi transisi kepemimpinan kepada jajaran karyawan pada Senin (16/12/2024) in (16/12), sebagaimana diinfokan pihak yang mengetahui hal itu.
Baca juga: KKP Berikan Bantuan Mobil Berpendingin untuk Dukung Usaha Perikanan di Maluku Utara
Serupa dengan eFishery, Argor Capital Management atau yang sebelumnya bernama Go Ventures selaku salah satu investor di eFishery juga menolak memberikan tanggapan. Investor lainnya pun juga sedang dimintai tanggapannya.
Sumber anonim membocorkan, jajaran eFishery sudah menunjuk pengganti untuk Gibran dan Dhianendra, yakni Adhy Wibisono yang sekarang menjabat sebagai CEO group dari NWP Property untuk posisi CEO eFishery.
Sementara untuk CFO eFishery, bakal digantikan oleh Albertus Indra Sasmitra, yang saat ini menjabat sebagai direktur di Northstar Group. Penunjukan keduanya juga sudah disetujui oleh para investor eFishery.
Sebagai informasi, sejumlah investor terkenal yang menyuntikan dana ke eFishery antara lain Northstar, Wavemaker Partners, Temasek Holdings, Argor Capital, SoftBank, dan HSBC Indonesia. Startup eFishery mendapatkan 30 juta dolar AS dari HSBC Indonesia untuk rencana ekspansinya di bulan Mei lalu.
Baca juga: Kemnaker Berkomitmen Tingkatkan Perlindungan Pekerja Sektor Perikanan
Bukan hanya eFishery, masalah tata kelola memang sedang menimpa beberapa startup Indonesia, termasuk FishLog yang bergerak di bidang serupa dengan eFishery. Startup ini turut mengalami kendala keuangan sehingga memaksanya untuk memangkas setengah lebih jumlah pegawainya.
Begitu juga dengan startup agritech yakni EdenFarm, yang bergulat dalam masalah operasional pada berbagai lini bisnisnya. Itu membuatnya harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) masal ronde ketiga di Februari 2024.
Tak berhenti sampai di situ, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum lama ini mencabut izin usaha P2P fintech lending, TaniFund lantaran gagal memenuhi persyaratan modal minimum dan menerapkan saran OJK atas sistem pengawasan.
Pelanggaran beberapa regulasi juga telah membuat izin usaha Investree dicabut oleh OJK pada Oktober 2024.
Baca juga: Komisi IV DPR Dukung KKP Tingkatkan Budi Daya Perikanan Air Tawar di Kalteng
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin