HOME  ⁄  Ekonomi

Efisiensi Anggaran Diwanti-wanti Perlambat Pertumbuhan Ekonomi

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Efisiensi Anggaran Diwanti-wanti Perlambat Pertumbuhan Ekonomi
Foto: Ekonom dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) Efa Yonnedi saat diwawancarai di Padang, Senin (10/2/2025). (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Pantau – Pemerintah diwanti-wanti perihal efisiensi anggaran yang dapat memperlambat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ini (efisiensi) harus hati-hati karena bagaimanapun juga government spending itu satu faktor penopang pertumbuhan.

Ekonom dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) Efa Yonnedi mengungkapkan itu di Padang, Sumbar, Senin (10/2/2025).

Menurut dia, government spending merupakan pengeluaran dana oleh pemerintah untuk membiayai kegiatan pemerintah dan tujuan lain yang menjadi kewenangannya.

Baca juga: Kementerian PU Bantah Pemblokiran Dana IKN Lantaran Efisiensi

Pertumbuhan ekonomi sendiri akan dipengaruhi oleh pengeluaran pemerintah, konsumsi swasta termasuk aktivitas ekspor dan impor.

Efa juga mengingatkan kebijakan efisiensi anggaran yang hampir berdampak ke setiap kementerian dan lembaga tidak boleh mengurangi layanan publik yang bersifat vital.

"Jadi, efisiensi anggaran ini tidak boleh mengganggu pelayanan publik. Misalnya, dengan pengurangan anggaran jalan-jalan yang berlubang tidak diperbaiki lagi. Ini tidak boleh," ujarnya.

Sebab, selain dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan hal itu juga dapat mengganggu arus distribusi logistik maupun jasa dari satu daerah ke daerah lain. Oleh sebab itu, perlu keseimbangan ketika terjadi pemangkasan anggaran.

Baca juga: Legislator Minta Empat Kementerian Tidak Terkena Pemangkasan Anggaran, Apa Saja?

Meskipun demikian, eks konsultan Bank Dunia tersebut menegaskan saat ini belum bisa menilai dampak efisiensi anggaran karena Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025 baru keluar. Dalam Inpres itu, Prabowo meminta anggaran pemerintah pada APBN dan APBD 2025 dipangkas sebesar Rp306,69 triliun.

Namun ia berharap kebijakan Presiden Prabowo tersebut dapat menjadi solusi untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi yang bermuara pada tingkat kesejahteraan masyarakat akar rumput.

Penulis :
Ahmad Munjin

Terpopuler