Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

BI: Transaksi Keuangan Digital Capai 1,82 Miliar pada Januari 2025

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

BI: Transaksi Keuangan Digital Capai 1,82 Miliar pada Januari 2025
Foto: Petugas Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau (KPw BI Kepri) mensosialisasikan penggunaan pembayaran digital QRIS pada gelaran pasar murah di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (21/2/2025). ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/foc.

Pantau - Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa volume transaksi keuangan digital melalui aplikasi mobile mencapai 1,82 miliar transaksi pada Januari 2025. Hal ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam adopsi layanan pembayaran digital oleh masyarakat.

“Volume transaksi aplikasi mobile tercatat 1,824 juta transaksi pada Januari 2025,” ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangannya, Minggu (23/2/2025).

Sementara itu, transaksi keuangan melalui kanal internet mencapai 202 juta transaksi selama periode yang sama. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menuturkan bahwa transaksi digital melalui aplikasi mobile dan internet mengalami kenaikan masing-masing sebesar 29,7 persen dan 19,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

“Pertumbuhan transaksi pada kedua kanal tersebut turut mendorong kenaikan total volume transaksi pembayaran digital nasional sebesar 35,3 persen yoy, menjadi 3,5 miliar transaksi pada Januari 2025,” kata Perry.

Baca Juga:
Bank Indonesia Tambah Instrumen Tempat Parkir Devisa Hasil Ekspor SDA
 

Di sisi lain, transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 338,5 juta transaksi, tumbuh 41,5 persen yoy dengan nilai mencapai Rp870,9 triliun. Namun, volume transaksi yang diproses melalui Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) mengalami penurunan 9 persen yoy menjadi 799,3 ribu transaksi dengan nilai Rp15.880 triliun pada periode yang sama.

Meskipun terjadi penurunan pada BI-RTGS, Perry memastikan bahwa kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap tumbuh positif, didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.

Dari sisi pengelolaan rupiah, jumlah uang kartal yang beredar mengalami pertumbuhan sebesar 11 persen yoy, mencapai Rp1.127,6 triliun.

“Stabilitas sistem pembayaran nasional tetap terjaga, dengan infrastruktur yang stabil dan struktur industri yang sehat,” tambah Perry.

Ia juga menyoroti semakin kuatnya interkoneksi antar penyedia layanan dalam sistem pembayaran serta ekspansi ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD). Implementasi Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) juga terus berkembang seiring dengan meningkatnya tingkat adopsi.

“Infrastruktur sistem pembayaran yang andal, penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) yang lancar, serta ketersediaan pasokan uang dalam jumlah dan kualitas yang memadai menjadi faktor utama dalam menjaga stabilitas sistem pembayaran nasional,” pungkas Perry Warjiyo.

Penulis :
Ahmad Ryansyah