
Pantau - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar dialog dengan pelaku pasar modal bertema “Soliditas dan Sinergi Pemangku Kepentingan Pasar Modal” di Gedung BEI, Senin, 3 Maret 2025.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik menyatakan, selain memutuskan menunda short selling dan buyback saham tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap investor pasar modal.
“Para pemangku kepentingan menyambut sangat baik inisiatif kebijakan tersebut. Intinya, para peserta menyampaikan bahwa confidence itu masih ada di pasar kita. Untuk jangka menengah dan panjang, confidence investor kita masih ada di pasar. Itu tentu adalah satu hal yang sangat membanggakan bagi kita,” ujar Jeffrey
Baca juga: OJK dan BEI Sepakat Rem Short Selling, Buyback Tanpa RUPS Dikaji
Beberapa perwakilan pelaku pasar yang hadir dalam kegiatan ini juga menyambut positif keputusan yang diambil OJK dan BEI, yang dinilai dapat mendukung pemulihan pasar saham Indonesia.
Salah satunya disampaikan oleh Direktur Utama PT Indika Energy Tbk (INDY), Arsjad Rasjid. Ia menilai kegiatan ini merupakan inisiatif yang baik untuk memastikan pasar domestik dapat bersinergi dengan para pengusaha dan pelaku saham.
Baca juga: OJK Tingkatkan Kompetensi Tim Penilai di Industri PVML
“Tapi saya rasa, Pak, ini baru the beginning. Kita berharap, walaupun hari ini alhamdulillah kita sudah naik, kita ingin, seperti Pak Agus katakan tadi, bahwa kita ingin balik lagi. Sudah turun 11, kita harus naiknya 20, Pak. Jadi ini kita utamakan dari sisi domestik ataupun bagaimana di antara kita bisa bekerja sama,” ujar Arsjad.
Senada dengannya, Presiden Direktur PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), Garibaldi Thohir menilai, fundamental perusahaan dalam negeri masih baik dan valuasi pasar saham saat ini tergolong murah.
“Perusahaan-perusahaan kita secara fundamental masih bagus. Jadi saya lihat dari sisi value-nya itu murah. Jadi it’s time to buy menurut saya,” kata Boy Thohir, sapaan akrabnya.
Baca juga: OJK: Industri Harus Secara Kolektif Tingkatkan Literasi Asuransi
- Penulis :
- Wulandari Pramesti