Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Badan Gizi Nasional Targetkan Rp1 Triliun Per Hari untuk Program Makan Bergizi Gratis

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Badan Gizi Nasional Targetkan Rp1 Triliun Per Hari untuk Program Makan Bergizi Gratis
Foto: Program Makan Bergizi Gratis siap layani 82,9 juta penerima dengan anggaran Rp1 triliun per hari pada November 2025.

Pantau - Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan serapan anggaran sebesar Rp1 triliun per hari pada November 2025 guna melayani 82,9 juta penerima Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui 32 ribu Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG).

Kepala BGN menyatakan, "Target 32 ribu penerima MBG untuk melayani 82,9 juta di Bulan November 2025 akhir, dan akan menyerap anggaran Rp25 T per bulan, yang artinya Rp1 T per hari".

Program ini telah berkembang pesat sejak awal tahun, dimulai dari 191 SPPG pada 6 Januari 2025 yang masing-masing melayani sekitar 3 ribu penerima manfaat.

Tahapan Pelayanan dan Anggaran yang Diserap

Pada Agustus 2025, BGN menargetkan pelayanan di 7.000 SPPG dengan serapan anggaran sebesar Rp7 triliun per bulan.

Jumlah penerima akan meningkat menjadi 42 juta orang pada September 2025 dengan serapan APBN sebesar Rp14 triliun per bulan.

Pada Oktober 2025, jumlah tersebut bertambah menjadi 66 juta penerima manfaat dengan kebutuhan anggaran Rp21 triliun per bulan.

Sejak Januari hingga Mei 2025, layanan terus berkembang: Januari sebanyak 570 ribu penerima di 26 provinsi, Februari mencakup 2,2 juta orang di 726 SPPG, Maret naik menjadi 3 juta penerima di 1.009 SPPG, April menjangkau 4,59 juta orang di 1.533 SPPG, dan Mei diproyeksikan mencapai pelayanan maksimum tahap pertama di 1.994 SPPG.

Setiap SPPG mendapat dana tahunan Rp8-10 miliar, dengan 85 persen di antaranya digunakan untuk membeli bahan baku.

Sebanyak 95 persen bahan baku yang digunakan dalam program ini berasal dari produk pertanian lokal.

Jaminan Anggaran, SDM, dan Infrastruktur dari Kemitraan

Program MBG ditopang oleh tiga faktor utama: anggaran, SDM, dan infrastruktur.

"Anggaran sudah dijamin Presiden, berapapun yang BGN butuhkan akan disiapkan, tahun ini sudah menerima Rp71 triliun, dan Presiden sudah ancang-ancang Rp100 triliun", ujar perwakilan BGN.

Untuk pemenuhan kebutuhan SDM, BGN memanfaatkan lulusan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang telah dilatih selama 3-4 bulan dalam aspek keamanan pangan, penyiapan makanan, dan budidaya pertanian.

Dari sisi infrastruktur, pelaksanaan SPPG tidak menggunakan dana negara, melainkan sepenuhnya berasal dari kemitraan dan dijalankan oleh UMKM.

Proses kemitraan dilakukan secara daring melalui situs resmi mitra.bgn.go.id.

"Restoran yang hampir bangkrut atau tidak laku saat ini sudah bangkit kembali. Yayasan juga selama ini bisa mendapatkan Rp6 juta per hari dari MBG", ungkap salah satu mitra program.

Penulis :
Pantau Community