Pantau - Proyek strategis nasional Liquefied Natural Gas (LNG) Abadi di Blok Masela, Maluku, kembali menegaskan peran pentingnya dalam mendukung ketahanan energi nasional melalui dimulainya fase inisiasi desain rekayasa awal atau Front-End Engineering Design (FEED) untuk fasilitas LNG darat (Onshore LNG/OLNG).
Kepala SKK Migas, Djoko Siwanto, dalam peluncuran inisiasi FEED OLNG di Jakarta menyatakan bahwa proyek ini sangat dinantikan karena memiliki kontribusi vital terhadap ketahanan energi nasional.
"Inisiasi ini juga diharapkan menjadi fondasi yang kokoh dengan segera disepakatinya Perjanjian Jual Beli Gas (PPJG) menuju Final Investment Decision (FID) di tahun depan", ujar Djoko.
Fokus Teknologi dan Kolaborasi Multistakeholder
Fase awal FEED ini akan difokuskan pada pemilihan teknologi lisensor likuefaksi serta teknologi penggerak turbin gas sebagai dua elemen kunci dalam mempercepat tahapan desain rekayasa.
Operator proyek, Inpex Masela, LTD., anak perusahaan dari Inpex Corporation, secara resmi mengumumkan dimulainya tahap inisiasi ini sebagai bagian dari upaya untuk menjaga kesiapan proyek dan memastikan kesesuaian dengan jadwal pengembangan.
Hasil dari fase ini akan menjadi dasar teknis dan komersial untuk tahap FEED berikutnya dan memastikan penerapan teknologi likuefaksi canggih guna mengoptimalkan kinerja dan keandalan proyek.
Peluncuran ini turut dihadiri oleh Presiden dan CEO Inpex, Takayuki Ueda, serta mitra-mitra KKS lainnya yang memperlihatkan semangat kolaboratif dalam pengembangan Lapangan Gas Abadi.
"Proyek LNG Abadi juga mencerminkan penerapan teknologi tinggi serta semangat kolaborasi lintas pemangku kepentingan", ungkap Djoko.
Ia menambahkan bahwa tahapan ini penting untuk memastikan kesesuaian antara desain teknis, kebutuhan komersial, dan aspek lingkungan.
SKK Migas menegaskan komitmennya untuk mendorong percepatan proyek LNG Abadi agar bisa mencapai tahap onstream sesuai target nasional pada tahun 2030.
- Penulis :
- Pantau Community
