
Pantau - Pegawai tampak sibuk menata kepingan emas di Kantor Pegadaian Cabang Kota Bengkulu, Bengkulu, pada Rabu (9/4/2025), di tengah lonjakan harga emas Antam yang kini menyentuh Rp1.777.000 per gram, naik Rp23.000 dari harga sebelumnya Rp1.754.000.
Harga Emas Menguat di Tengah Ketegangan Global
Pengamat pasar uang sekaligus Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, memproyeksikan bahwa tren kenaikan harga emas berpotensi berlanjut dalam waktu dekat.
Menurut Ariston, laju penguatan harga emas sangat bergantung pada sentimen negatif yang berkembang di pasar keuangan global.
"Seperti sekarang ini, perang tarif memberikan sentimen negatif ke pasar keuangan membuat laju kenaikan emas makin cepat," kata Ariston saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Ketegangan tersebut dipicu oleh perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Donald Trump, khususnya kebijakan tarik-ulur tarif impor.
Pada 2 April, Trump mengumumkan kenaikan tarif ke berbagai negara.
Indonesia tercatat menempati posisi kedelapan dalam daftar negara yang terdampak dengan kenaikan tarif sebesar 32 persen.
Namun, pada Rabu (9/4) waktu setempat, Trump mengumumkan penundaan kebijakan tarif impor selama 90 hari ke sejumlah mitra dagang, kecuali China.
Untuk China, tarif impor tetap dinaikkan hingga 125 persen, sementara negara lain, termasuk Indonesia, sementara waktu hanya dikenakan tarif dasar sebesar 10 persen.
Minat Investasi Emas Meningkat Pasca Lebaran
Ariston memperkirakan bahwa masih banyak potensi kejutan dunia seperti konflik antarnegara dan pelambatan ekonomi yang akan memperkuat sentimen negatif.
Sentimen ini mendorong pelaku pasar untuk mengalihkan aset ke instrumen yang lebih aman seperti emas, sehingga harga emas diperkirakan terus naik.
Saat harga emas terkoreksi, Ariston menyarankan untuk membeli dan menyimpannya dalam jangka panjang.
"Ekspektasi saya beberapa tahun ke depan, harga emas bisa lebih tinggi dari harga tertinggi saat ini," katanya.
Setelah Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah, tercatat peningkatan pembelian emas di sejumlah daerah seperti Padang, Jakarta, dan Jawa Barat.
Di Jawa Barat, Pegadaian Kantor Wilayah mencatat transaksi emas hingga 8 April 2025 mencapai 85.685 gram.
"Iya memang kebiasaan masyarakat itu mengikuti apa yang sedang tren. Harga emas break new high mengundang ketertarikan masyarakat untuk masuk berinvestasi," ujar Ariston.
Sementara itu, berdasarkan laman Logam Mulia pada Kamis pagi, harga emas Antam kembali melonjak Rp34.000 menjadi Rp1.846.000 per gram dari Rp1.812.000 sehari sebelumnya.
Harga jual kembali (buyback) emas batangan juga turut naik menjadi Rp1.696.000 per gram.
- Penulis :
- Pantau Community