Pantau - Kementerian Pertanian (Kementan) mengoptimalkan lahan pertanian seluas 2.392 hektare di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, sebagai bagian dari program peningkatan produksi padi dan penguatan ketahanan pangan nasional.
Langkah ini bertujuan menjadikan Kukar sebagai salah satu lumbung pangan nasional melalui program Optimalisasi Lahan (Oplah) yang menyasar lahan rawa di empat kecamatan, yaitu Marang Kayu, Samboja, Anggana, dan Tenggarong.
Penyerahan Traktor dan Strategi Program Oplah
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kukar, Muhammad Taufik, menyampaikan bahwa dua hari sebelumnya Bupati Kukar, Edi Damansyah, telah menyerahkan secara simbolis bantuan 12 unit traktor roda empat di Balai Benih Induk (BBI) Desa Rampanga, Kecamatan Loa Kulu.
"Bantuan ini berasal dari Kementerian Pertanian RI dengan alokasi anggaran tahun 2025," ujar Taufik.
Program Oplah bertujuan untuk meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas lahan guna mendukung ketahanan pangan daerah dan nasional.
Pelibatan Petani Milenial dan Rincian Lokasi Optimalisasi
Sejalan dengan misi ketiga dari Program Kukar Idaman, Oplah juga fokus pada penguatan ekonomi berbasis pertanian dan melibatkan petani milenial yang tergabung dalam lembaga petani maupun Brigade Pangan di desa dan kelurahan.
Optimalisasi tersebar di empat kecamatan dengan rincian sebagai berikut:
- Kecamatan Marang Kayu: mencakup Desa Semangko, Sebuntal, dan Santan Ulu, seluas 960 hektare, dengan lima Brigade Pangan.
- Kecamatan Samboja: meliputi Desa Bukit Raya, Beringin Agung, Handil Baru, Handil Baru Darat, dan Muara Sembilang, dengan luas 338,7 hektare dan dua Brigade Pangan.
- Kecamatan Anggana: terdiri dari Desa Sungai Meriam, Anggana, Sidomulyo, Kutai Lama, dan Handil Terusan, seluas 702,65 hektare, dengan empat Brigade Pangan.
- Kecamatan Tenggarong: hanya mencakup Kelurahan Jahab, dengan luas 153 hektare dan satu Brigade Pangan.
Sebanyak 12 traktor diserahkan untuk mendukung produktivitas 12 Brigade Pangan yang terlibat langsung dalam kegiatan optimalisasi ini.
Program ini didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Kementerian Pertanian.
- Penulis :
- Pantau Community
