Pantau - Jumlah pengangguran di Indonesia per Februari 2025 mencapai 7,28 juta jiwa, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Meski persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun menjadi 4,76 persen, angka absolut penganggur justru meningkat. Fakta ini menggambarkan kesenjangan antara penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan angkatan kerja.
Ketua DPR RI Puan Maharani merespons tegas kondisi ini. Ia menekankan pentingnya tindak lanjut dari pemerintah dan stakeholder terkait, khususnya Kementerian Ketenagakerjaan, untuk segera mencari solusi konkret.
“Nanti kita akan coba tanyakan kepada stakeholder terkait. Bagaimana solusinya, apa yang akan dilakukan, bagaimana tindaklanjutnya,” ujar Puan Maharani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Rabu (7/5/2025).
Puan mendorong Komisi IX DPR RI untuk mengawasi kebijakan dan implementasi program yang ditujukan mengurangi pengangguran. Menurutnya, peran DPR adalah mengawal eksekutif dan memastikan kebijakan berbasis data BPS dijalankan dengan serius.
“Karena DPR itu kan sebenarnya hanya menindaklanjuti, memberikan pengawasan terkait dengan apa yang akan dilakukan oleh eksekutif,” tambahnya.
BPS mencatat, kategori penganggur meliputi penduduk usia kerja yang belum bekerja tetapi aktif mencari kerja, tengah mempersiapkan usaha, atau bahkan merasa putus asa. Dengan jumlah penganggur yang meningkat, Puan mendesak pemerintah mempercepat program strategis penciptaan lapangan kerja.
“Apa tindak lanjut dari eksekutif dari hasil data BPS yang ada. Kita akan minta komisi terkait untuk bisa menindaklanjuti hasil data statistik tersebut,” tegas Puan.
- Penulis :
- Khalied Malvino
