
Pantau.com - Perkembangan Digital ternyata membawa dampak lain kepada masyarakat. Terutama dalam dunia bisnis, data pribadi menjadi persoalan baru.
Big data menjadi salah satu sektor yang dikembangkan dalam era revolusi industri 4.0. Setiap platform digital berlomba menghimpun data baik untuk dimanfaatkan melalui artificial intellegence maupun untuk dimanfaatkan kepada pihak ketiga.
Data-data ini dianggap sangat berguna terutama untuk perkembangan bisnis, pengembangan produk baru hingga memperluas pasar. Deputi Direktur ELSAM, Wahyudi Djafar mengaku tak heran jika disebut data is the new oil.
"Ini yang kemudian menjadi latar belakang kenapa data menjadi industri, data is the new oil," ujarnya dalam diskusi publik RUU Perlindungan Data Pribadi di Hotel Sari Pan Pacific, Jl. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (20/12/2018).
Baca juga: Jonan Ungkap 'Nasib' Akuisisi Freeport oleh PT Inalum
Lebih lanjut kata dia saat ini pemerintah China sudah mengambil langkah cepat untuk memanfaatkan big data sebagai pengambangan ekonominya.
"Hari ini pemerintah China mengatakan, data is new oil, maka dia investasi besar-besaran untuk pembangunan membuat pusat-pusat data untuk mendorong data analytic, jadi core pertumbuhan industri 4.0," paparnya.
Data seolah menjadi hasil tambang baru yang digunakan sebagai modal untuk mengembangkan platform digital. Tak hanya itu, sepeti yang sudah diketahui bahwa big data juga digunakan untuk bisnis kepentingan politik dalam sebuah Pemilu.
"Menggunakan big data untuk ruang strategi baru pemenangan Pemilu, olahan data dibuat untuk mengatur orang," ungkapnya.
Baca juga: Grasberg, Tambang Emas Terbesar di Dunia ada di Indonesia
Dalam pengelolaan bisnis digital data menjadi hal kursial. Pasalnya, perlu proses meyakinkan konsumen bahwa sebuah platform bisa menjaga privasi konsumen.
"Ini yang kemudian data menjadi bisnis digital bgmn meyakinkan anda bisa mengonsumsi data konsumen privasi dan aspek kepercayaan penting menjaga bisnis pelanggan jika tidak dikelola dengan benar maka konsekuensinya bisa menjadi masalah," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni