
Pantau.com - Bank Indonesia memproyeksikan kebutuhan uang tunai selama bulan Desember 2018 mencapai Rp 101 triliun. Jumlah tersebut cukup tinggi dibandingkan bulan sebelumnya karena bertepatan dengan hari raya natal, tahun baru hingga liburan akhir tahun.
"Bulan Desember ini diproyeksikan kebutuhan secara nasional berkisar Rp 101 triliun, menghadapi hari raya natal tahun baru liburan semua nampaknya membutuhkan uang tunai cukup besar," ujar Direktur Departemen Pengelolaan Uang (DPU), Luctor Etemergo saat jumpa pers di Gedung BI Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (21/12/2018).
Lebih lanjut kata dia, perhari ini pihaknya mencatat realisasi dana yang ditarik sudah mencapai sekira Rp77 triliun.
Baca juga: Jangan Ditiru! Komentar 'Nyeleneh' di Facebook, Honda Pecat Karyawannya
"Rp58 triliun sampai kemarin, dari informasi yang kami kumpulkan di kantor perwakilan itu ada tambahan penarikkan Rp 15 triliun, kalau sama kas titipan bisa Rp 18-19 triliun, secara total sudah Rp77 triliun dari Rp101 triliun yang kami perkirakan," ungkapnya.
Berbeda dengan hari raya Idul Fitri, kebutuhan uang tunai pada momentum akhir tahun lebih banyak pecahan diantara Rp20.000 keatas atau pecahan besar.
"Rp20.000 keatas 98 persen berupa yang pecahan besar, kalau lebaran uang pecahan kecil lebih banyak karena sudah kebiasaan menyediakan uang kecil, kalau natal tidak banyak sepeti itu 98 persen berupa uang pecahan besar dan 2 persen pecahan kecil," pungkasnya.
Baca juga: Fakta 4 Negara yang Tak Punya Mata Uang Meskipun Merdeka
Menjelang pelaksanaan libur hari raya dan tahun baru ini pihaknya juga menghimbau agar perbankan menyediakan kebutuhan dana yang optimal di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) baik dari jumlah maupun pecahannya.
"Untuk perbankan, kita sudah lakukan untuk menyediakan ATM dalam kondisi optimal, baik dari segi jumlah maupun pecahannya," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni