
Pantau - PT BPR Jatim (Perseroda) atau Bank UMKM Jawa Timur mencatat total aset mencapai Rp3,44 triliun hingga akhir tahun 2024, meningkat sebesar Rp119,4 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan aset ini didorong oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit Yang Diberikan (KYD).
Direktur Utama BPR Jatim, Irwan Eka Wijaya Arsyad, mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut menunjukkan kekuatan pondasi keuangan perusahaan.
"Dengan pondasi keuangan yang kuat, strategi digital yang progresif, serta fokus pada pemberdayaan UMKM, kami optimis dapat tumbuh berkelanjutan," ungkapnya.
DPK tercatat mencapai Rp2,73 triliun, terdiri dari tabungan sebesar Rp847,3 miliar dan deposito sebesar Rp1,88 triliun.
Sementara itu, penyaluran kredit mengalami pertumbuhan signifikan hingga mencapai Rp2,88 triliun.
Sebagian besar kredit disalurkan ke sektor produktif, terutama bagi pelaku UMKM di wilayah Jawa Timur.
"Saat ini, 91,95 persen dari total kredit disalurkan ke sektor produktif untuk modal kerja maupun investasi," ia mengungkapkan.
Laba sebelum pajak BPR Jatim juga menunjukkan peningkatan, tercatat sebesar Rp28,050 miliar pada 2024.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menyetujui pembagian dividen sebesar 55 persen dari laba bersih tahun berjalan.
Ekspansi Bisnis dan Fokus Program Prioritas
Komisaris Utama BPR Jatim, Ina Dewayanti, menyatakan bahwa pada tahun ini, perusahaan akan memperluas ekspansi bisnis.
Fokus ekspansi mencakup pertumbuhan signifikan dalam kredit, deposito, tabungan, dan total aset.
Penyaluran utama diarahkan pada Program Kredit Sejahtera (Prokesra), Program Kredit Petani Jatim, dan Dana Bergulir Daerah (Dagulir).
Ketiga program tersebut merupakan bagian dari prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Selain itu, BPR Jatim juga menawarkan produk kredit bunga bersaing lainnya seperti Kredit Usaha Masyarakat (KUSUMA).
Bank tetap menyediakan layanan kredit konsumtif melalui produk Kredit Kepemilikan Emas dan Kendaraan Bermotor.
- Penulis :
- Arian Mesa