Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Bapanas Tegaskan GPM dan SPHP Jadi Aksi Konkret Jaga Stabilitas Pangan Nasional

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Bapanas Tegaskan GPM dan SPHP Jadi Aksi Konkret Jaga Stabilitas Pangan Nasional
Foto: Bapanas Tegaskan GPM dan SPHP Jadi Aksi Konkret Jaga Stabilitas Pangan Nasional(Sumber: ANTARA/HO-Humas Bapanas.)

Pantau - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan bahwa Gerakan Pangan Murah (GPM), penyaluran beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), serta fasilitasi distribusi pangan merupakan langkah konkret dalam menjaga stabilitas pangan nasional.

Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto, menyampaikan bahwa berbagai aksi nyata di lapangan terus dilakukan oleh Bapanas bersama pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan.

"Dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan terkait terus melaksanakan berbagai aksi nyata di lapangan," ungkapnya.

Penyaluran Beras dan Ribuan GPM Sudah Digelar

Upaya stabilisasi dilakukan untuk menjaga harga pangan agar tetap sesuai dengan Harga Acuan Pembelian (HAP) di tingkat konsumen.

Hingga pertengahan Juni 2025, pemantauan harga dilakukan bersama 1.053 petugas di berbagai daerah dan GPM telah diselenggarakan sebanyak 3.817 kali.

Sementara itu, penyaluran beras SPHP sudah mencapai 181.173 ton atau 60,39 persen dari target 1,5 juta ton sepanjang 2025.

Ke depan, Perum Bulog akan bersinergi dengan Koperasi Desa Merah Putih untuk mendukung distribusi beras SPHP jika koperasi tersebut sudah beroperasi secara penuh.

Kolaborasi Peternak dan Inovasi Cabai

Untuk menjaga harga daging dan telur, Bapanas mendorong kolaborasi antara peternak dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung Presiden Prabowo.

"Diperlukan pemetaan data peternak dan SPPG, serta pelaksanaan business matching antara SPPG dan produsen atau peternak di daerah sentra guna mempercepat penyerapan program bagi peternak rakyat," jelas Andriko.

Bapanas juga mengupayakan langkah konkret untuk mengatasi disparitas harga cabai, terutama di kawasan Indonesia Timur.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menginisiasi kajian penetapan standar harga antarwilayah dan penerapan inovasi untuk menjaga kualitas serta memperpanjang daya simpan produk.

"Senyawa chitosan akan dimanfaatkan untuk memperpanjang umur simpan dan menjaga kualitas cabai," ujarnya.

Melalui pendekatan teknologi dan pemetaan kebijakan yang terukur, Bapanas berharap stabilitas harga pangan nasional dapat terus terjaga secara berkelanjutan.

Penulis :
Balian Godfrey