
Pantau - Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menyatakan bahwa investasi sebesar 200 juta dolar AS atau sekitar Rp3,3 triliun dari PepsiCo menjadi bukti kuat bahwa sektor makanan dan minuman (mamin) di Indonesia memiliki potensi yang sangat menjanjikan.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara peresmian pabrik PT PepsiCo Indonesia dan peluncuran produk Lay’s, Cheetos, serta Doritos yang digelar di Kawasan GIIC, Cikarang, pada Rabu, 18 Juni 2025.
Pabrik ini telah mulai berproduksi sejak 13 Januari 2025, dengan tiga lini produksi berkapasitas terpasang 24.000 ton per tahun dan menyerap hampir 400 tenaga kerja.
Dorong Substitusi Impor dan Kembangkan Petani Lokal
Faisol menilai kehadiran pabrik PepsiCo akan memperkuat industri makanan ringan nasional, menciptakan lapangan kerja baru, serta mendorong substitusi impor di segmen makanan ringan.
Ia mengungkapkan bahwa pasar makanan ringan Indonesia yang banyak digerakkan oleh generasi milenial dan Gen Z menunjukkan tren pertumbuhan yang sangat positif, dengan nilai pasar mencapai 3,87 miliar dolar AS pada 2023 dan proyeksi pertumbuhan 8,13 persen hingga 2029.
Kementerian Perindustrian mengapresiasi inisiatif PepsiCo yang menggandeng 200 petani kentang dan 200 petani jagung dari Jawa Barat dan Jawa Tengah dalam program pengembangan bibit unggul, peningkatan produktivitas, dan pemberdayaan petani lokal.
Perusahaan juga menjalankan prinsip keberlanjutan dengan menggunakan 100 persen air daur ulang dan energi listrik terbarukan dalam proses produksinya.
Faisol berharap kehadiran PepsiCo terus memberikan dampak positif, baik melalui penciptaan lapangan kerja maupun kontribusi terhadap lingkungan dan penguatan ekonomi lokal.
Indonesia Jadi Basis Produksi Strategis PepsiCo di Asia Pasifik
Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika, menyebut bahwa investasi besar PepsiCo mencerminkan kepercayaan investor global terhadap potensi dan daya saing industri makanan dan minuman di Indonesia.
"Indonesia bukan hanya pasar besar, tetapi juga basis produksi yang kompetitif," ungkap Putu.
Ia menambahkan bahwa Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri mamin yang berbasis bahan baku lokal, bernilai tambah tinggi, dan berorientasi ekspor.
Beberapa program strategis yang dijalankan Kemenperin antara lain fasilitasi adopsi teknologi modern, penguatan rantai pasok dari hulu ke hilir, pengembangan SDM industri, serta peningkatan daya saing produk.
Putu menegaskan bahwa pabrik baru PepsiCo akan memperkuat struktur industri dalam negeri dan membuka peluang ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya.
CEO PepsiCo Indonesia, Asif Mobin, menyatakan bahwa Indonesia memegang peran penting dalam rencana pertumbuhan PepsiCo untuk kawasan Asia Pasifik.
Ia mengatakan bahwa dinamika permintaan konsumen dan visi nasional Indonesia untuk pengembangan industri menjadikan negara ini sebagai titik strategis dalam ekspansi perusahaan.
"Fasilitas produksi ini akan mendekatkan kami dengan konsumen Indonesia, dan kami bangga dapat memperkuat industri domestik, menciptakan lapangan kerja, serta mendukung petani lokal," ungkap Asif.
Asif juga menambahkan bahwa investasi PepsiCo di Indonesia sejalan dengan prioritas nasional dan komitmen perusahaan dalam menciptakan nilai jangka panjang.
- Penulis :
- Balian Godfrey