billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia Rampungkan Perundingan FTA, Perluas Akses Pasar dan Peluang Investasi

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia Rampungkan Perundingan FTA, Perluas Akses Pasar dan Peluang Investasi
Foto: Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia Rampungkan Perundingan FTA, Perluas Akses Pasar dan Peluang Investasi(Sumber: ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)

Pantau - Pemerintah Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) resmi merampungkan secara substantif perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia–EAEU (I–EAEU FTA), menandai langkah strategis dalam memperluas akses pasar dan memperkuat kerja sama ekonomi lintas kawasan.

Disepakati dalam Pertemuan Tingkat Tinggi

Kesepakatan disampaikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan bilateral di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia.

"Saya juga menyambut sangat gembira telah disepakati antara Indonesia dan Rusia dalam peranan kita dalam Eurasian Economic Union (EAEU)," ujar Presiden Prabowo.

Perundingan yang telah berlangsung sejak Desember 2022 itu diselesaikan dalam lima putaran dan berbagai pertemuan intersesi, dengan tim perunding Indonesia dipimpin oleh Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Indonesia dan Menteri Perdagangan Komisi Uni Ekonomi Eurasia Andrey Slepnev mewakili EAEU dalam deklarasi pencapaian kesepakatan.

Perluasan Ekspor dan Akses Logistik

Perjanjian ini mencakup seluruh area negosiasi dan akan segera masuk tahap finalisasi teknis serta proses ratifikasi.

Negara anggota EAEU terdiri dari Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan, dengan populasi gabungan lebih dari 460 juta jiwa.

Perjanjian ini akan membuka peluang ekspor bagi komoditas unggulan Indonesia seperti minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya, kopra, kopi, karet alam, serta mentega kakao.

Sementara itu, Indonesia juga mengharapkan impor dari EAEU berupa gandum, fosfat, batu bara, bahan baku pupuk kimia, dan besi setengah jadi.

Diharapkan, kesepakatan ini akan memperlancar logistik, memperluas akses pasar, dan mendorong peningkatan arus investasi dua arah.

"Saya berharap kedua pihak dapat segera menindaklanjuti dengan menyelesaikan semua tahapan proses yang diperlukan sehingga perjanjian ini dapat ditandatangani pada tahun ini," kata Menko Airlangga.

Mendag Slepnev menyatakan kesiapan EAEU untuk menyelesaikan persyaratan teknis dan menandatangani perjanjian pada tahun 2025.

Diversifikasi Pasar dan Peluang Investasi Baru

Perjanjian ini menjadi bagian dari strategi diversifikasi pasar ekspor Indonesia ke kawasan non-tradisional, di tengah dinamika global dan kebutuhan akses pasar yang lebih luas.

Wilayah EAEU dinilai memiliki potensi besar, dengan pertumbuhan PDB kawasan rata-rata mencapai 4,4 persen.

Studi kelayakan bersama menunjukkan bahwa perjanjian ini berpotensi meningkatkan ekspor Indonesia terutama di sektor pertanian dan manufaktur berbasis sumber daya.

Nilai perdagangan Indonesia-EAEU pada Januari–Maret 2025 mencapai 1,57 miliar dolar AS, naik 84,63 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Selain perdagangan, Indonesia juga membuka peluang investasi dari EAEU di sektor industri pengolahan, transportasi, logistik, pertambangan, dan pertanian.

Sepanjang 2024, investasi EAEU ke Indonesia tercatat sebesar 273,7 juta dolar AS.

Perjanjian ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia sebagai pintu gerbang logistik ke Asia Tenggara, serta membuka akses Indonesia ke pasar Eropa Timur dan Asia Tengah melalui EAEU.

Penulis :
Balian Godfrey