
Pantau - Pemerintah terus memperkuat daya saing industri pariwisata nasional dengan mendorong perluasan pasar dan fasilitasi akses permodalan bagi pelaku usaha sektor pariwisata.
Kementerian Pariwisata menjalankan sejumlah program strategis untuk mendukung hal tersebut, antara lain Pengembangan Usaha Desa Wisata, Wonderful Indonesia Scale up Hub (WISH), Food Start Up Indonesia, dan Wonderful Indonesia Gourmet (WIG).
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata Rizki Handayani menekankan pentingnya penyesuaian produk wisata dengan kebutuhan pasar.
Fokus pada Pengeluaran Wisatawan dan Industri Kebugaran
Menurut Rizki, produk pariwisata sebaiknya mampu meningkatkan spending dan durasi tinggal wisatawan, mengingat rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2024 mencapai 1.391,85 dolar AS per kunjungan.
Sebagian besar pengeluaran tersebut dialokasikan untuk akomodasi, makan dan minum, oleh-oleh, hiburan, dan paket tur lokal.
"Sektor lain juga mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan, seperti kebugaran, yang di dalamnya meliputi spa hingga kosmetik," ujar Rizki.
Ia mencontohkan pertumbuhan industri kebugaran di Korea Selatan dan Thailand yang terbukti mampu menarik pengeluaran besar dari wisatawan.
Rizki menyebut perlunya investasi pada sektor-sektor yang mendatangkan konsumen layanan pariwisata berkualitas sebagai langkah strategis dalam memperkuat daya saing.
Kolaborasi Pemerintah dan Swasta untuk Perluasan Akses
Pelaksana Harian Kepala Badan Pusat Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) DKI Jakarta, Arimbi Putik, menambahkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan swasta untuk membuka akses modal serta memperluas pasar bagi pelaku usaha pariwisata.
" Kami ingin para pelaku usaha mendapatkan informasi yang lengkap mengenai kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan usaha, berikut ada masukan kepada pemerintah yang diperlukan untuk menyusun kebijakan-kebijakan ke depan, sehingga iklim usaha di industri pariwisata semakin kondusif," ujarnya.
Langkah ini diyakini akan menciptakan ekosistem industri pariwisata yang lebih inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan.
- Penulis :
- Balian Godfrey