
Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (26/6) sore ditutup menguat sebesar 65,26 poin atau 0,96 persen ke level 6.897,40.
Penguatan IHSG dipicu oleh meningkatnya optimisme pelaku pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), pada tahun 2025.
Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan justru ditutup melemah sebesar 10,32 poin atau 1,36 persen ke posisi 770,58.
Sinyal The Fed Dorong Sentimen Positif Pasar
Pasar global, termasuk Indonesia, menyambut pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell yang memberikan sinyal bahwa bank sentral AS bersikap menunggu sebelum memangkas suku bunga acuan.
"The Fed berada dalam posisi yang baik, untuk menunggu pemangkasan suku bunga acuan hingga dampak inflasi dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump semakin jelas", ungkapnya dalam rapat bersama Komite Perbankan Senat AS.
Peluang penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan Juli 2025 diperkirakan sebesar 25 persen, dan probabilitas pemangkasan pertama tahun ini diproyeksi mencapai 67 persen pada bulan September 2025.
Meskipun dibuka menguat, IHSG sempat bergerak negatif hingga akhir sesi pertama perdagangan.
Memasuki sesi kedua, IHSG tetap berada di zona merah, namun berhasil rebound dan ditutup menguat.
Kinerja Sektor dan Saham Pendorong IHSG
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor mengalami penguatan, dengan sektor barang baku mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 0,89 persen.
Sektor keuangan naik 0,82 persen dan sektor infrastruktur menguat 0,61 persen.
Empat sektor mengalami pelemahan, dengan sektor transportasi dan logistik mencatatkan penurunan terdalam sebesar 1,49 persen.
Sektor teknologi dan industri masing-masing turun 0,30 persen dan 0,04 persen.
Saham-saham yang mencatat penguatan terbesar antara lain SAFE, INPS, JAST, DATA, dan BALI.
Sementara itu, saham yang melemah paling dalam adalah RGAS, BUVA, APEX, ASPI, dan NZIA.
Frekuensi transaksi saham mencapai 1.012.938 kali, dengan volume perdagangan sebanyak 21,11 miliar lembar saham dan total nilai transaksi mencapai Rp14,81 triliun.
Jumlah saham yang menguat sebanyak 357, yang melemah 246, dan 200 saham stagnan.
Bursa Asia Bergerak Variatif
Pasar saham regional Asia menunjukkan pergerakan yang bervariasi.
Indeks Nikkei menguat 645,93 poin atau 0,31 persen ke level 39.588,00.
Indeks Straits Times naik 8,92 poin atau 0,24 persen ke posisi 3.935,09.
Sementara itu, indeks Shanghai melemah 7,52 poin atau 0,22 persen ke level 3.448,19, dan indeks Hang Seng turun 149,27 poin atau 0,61 persen ke angka 24.325,31.
- Penulis :
- Arian Mesa