
Pantau.com - Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) mencatat data Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sejak tahun 2015 hingga 2018 mencapai 74.804 orang.
"Terkait dengan PHK data yang di kita record secara pasti data terbaru dari perusahaan yang melaporkan jumlah PHK tahun 2015 sebesar 48.843 orang, tahun 2016 sebesar 12.777 orang, tahun 2017 sebesar 9.822 orang, tahun 2018 sebanyak 3.362 orang," ujar Sekretaris Jenderal Kemenaker, Khairul Anwar saat jumpa pers akhir tahun di Kantor Kemenaker, Jakarta, Jumat (28/12/2018).
Baca juga: Jepang Terkenal Canggih, tapi Nekat 'Bisnis' Daging Ikan Paus
Khairul menilai dari data yang tercatat terjadi penurunan PHK. Menurutnya hal ini menunjukkan iklim ketenagakerjaan semakin kondusif.
"Sebenarnya salah satu hal yang paling bisa kita lihat adalah iklim ketenagakerjaana sudah semakin kondusif, sehingga PHK dengan sendirinya menurun," imbuhnya.
Selain itu dia juga bilang, unsur-unsur masalah di perusahaan dinilainya sudah jauh menurun dalam lima tahun terakhir. Dan membuat industri semakin baik.
"Itu yang kita bisa analisis, contoh unsur-unsur masalah di perusahaan jauh menurun dalam lima tahun terakhir ini. Itu yang membuat kondisi di dalam industri sudah semakin baik. Sehingga masyarakat tenaga kerja sudah semakin enak, perusahaan sudah semakin enak," katanya.
Sebelumnya data dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) justru mengungkapkan angka jauh lebih besar. Yakni mencapai 1 juta pekerja yang di PHK sejak 2015 hingga 2018.
"Kalau ada klaim 10 juta kami tidak percaya kalau 1 juta-an fakta kami temui," ujar Presiden KSPI, Said Iqbal saat jumpa pers di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2018).
Baca juga: Malas Tanggapi Said Iqbal, Menaker: Itu Serikat Radio Rusak
Pihaknya mencatat 4 gelombang PHK besar-besaran terjadi selama 4 tahun. Data tersebut terjadi di berbagai industri sejak Garmen, Tekstil, Ritel, keramik, Komponen Elektronik, Komponen Otomotif dan Sepatu.
"Gelombang satu 50 ribuan lebih, Januari hingga April 2016 gelombang 2 100 ribu lebih, gelombang 3 2016 hingga 2017 100 ribu lebih, gelombang 4 2018 sedang dihimpun kami mencatat ada PT dada, PT Smelting, beberapa pabrik di Bekasi, Tangerang hampir ratusan ribu, bahkan mendekati jutaan dan itu serius pabrik besar yang tutup, Toshiba gak ada lagi Panasonic dari 3 pabrik sekarang jadi tidak ada," imbuhnya
- Penulis :
- Nani Suherni