Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Indonesia Tunggu Respons AS Soal Negosiasi Tarif Resiprokal, Airlangga: Sudah Kirim Tawaran Kedua

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Indonesia Tunggu Respons AS Soal Negosiasi Tarif Resiprokal, Airlangga: Sudah Kirim Tawaran Kedua
Foto: Indonesia Tunggu Respons AS Soal Negosiasi Tarif Resiprokal, Airlangga: Sudah Kirim Tawaran Kedua(Sumber: ANTARA/M Baqir Idrus Alatas (Muhammad Baqir Idrus Alatas)

Pantau - Pemerintah Indonesia menyatakan masih menunggu tanggapan dari pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait negosiasi tarif resiprokal, menyusul pengiriman second offer atau tawaran kedua yang telah diterima dan ditinjau oleh United States Trade Representative (USTR).

"Indonesia sudah memberikan second offer seperti yang saya sudah sampaikan, dan second offer ini sudah diterima oleh USTR dan sudah di-review, tentu Indonesia tinggal menunggu feedback, apakah masih ada feedback tambahan berkait dengan proses negosiasi yang ada," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Tawaran ini merupakan kelanjutan dari proses negosiasi atas kebijakan tarif resiprokal sebesar 32 persen yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump sejak awal April 2025.

Batas Waktu 8 Juli, Indonesia Komitmen Selesaikan Negosiasi

Pemerintah Indonesia sebelumnya telah menyetujui sejumlah permintaan dari pemerintah AS, termasuk terkait tarif dan penghapusan hambatan dagang, menjelang batas akhir negosiasi pada 8 Juli 2025.

Airlangga menyebut pihaknya telah melakukan komunikasi langsung dengan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang menyampaikan apresiasi terhadap sikap dan tawaran pemerintah Indonesia.

Namun, ia menegaskan bahwa keputusan akhir atas negosiasi ini tidak berada pada satu institusi saja di pihak AS, karena harus melibatkan koordinasi antara USTR, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Keuangan AS.

Hasil akhir negosiasi juga dinilai dinamis karena AS tengah melakukan pembicaraan serupa dengan negara-negara mitra dagang lainnya.

"Saat sekarang, tim Indonesia standby di Washington dan di China. Kita tunggu saja bagaimana pemerintah Amerika merespons, dan hari ini mereka sedang sibuk urusan budget, peak budget itu sampai tanggal 4 (Juli). Jadi, mungkin sesudah itu baru masalah tarif ini bisa terbahas selanjutnya," jelas Airlangga.

Tarif 32 Persen Dikenakan AS, Tujuan Menyeimbangkan Neraca Dagang

Kebijakan tarif resiprokal sebesar 32 persen yang dikenakan oleh pemerintah AS terhadap produk asal Indonesia bertujuan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan antara kedua negara.

Langkah ini diambil Presiden Trump sebagai bagian dari strategi proteksi industri domestik AS.

Negosiasi yang sedang berlangsung diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak dan menghindari dampak negatif terhadap ekspor Indonesia ke pasar AS.

Penulis :
Ahmad Yusuf