
Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (2/7) ditutup melemah 34,12 poin atau 0,49 persen ke posisi 6.881,24, dipicu kekhawatiran pelaku pasar atas pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Federal Reserve (The Fed).
Ketegangan Global Tekan Pasar Domestik
Penurunan IHSG sejalan dengan pergerakan indeks LQ45 yang ikut melemah sebesar 4,36 poin atau 0,57 persen ke posisi 766,22.
Sentimen negatif datang dari pernyataan Trump yang mendesak The Fed agar menerapkan suku bunga super rendah melalui surat yang dikirimkan kepada Ketua The Fed Jerome Powell.
Selain itu, melalui platform media sosial Truth Social, Trump juga mengkritik keras kebijakan The Fed dan menyatakan, "Dewan The Fed seharusnya merasa malu atas kondisi AS saat ini," ungkapnya.
Kritik Trump tersebut mencerminkan kekhawatiran terhadap prospek ekonomi AS akibat kebijakan tarif perdagangan yang masih berlaku.
Sementara itu, Ketua The Fed Jerome Powell pada Selasa (1/7) menanggapi tekanan tersebut dengan mengatakan bahwa bank sentral akan tetap bersabar dalam melakukan pemangkasan suku bunga lebih lanjut.
"Namun, kami tidak mengesampingkan kemungkinan penurunan suku bunga dalam pertemuan bulan ini, tergantung pada data ekonomi yang masuk," ia mengungkapkan.
Powell juga menyampaikan bahwa pemangkasan suku bunga mungkin dilakukan jika tidak ada tekanan inflasi akibat tarif perdagangan yang diterapkan oleh Trump.
IHSG Merah Sepanjang Hari, Sektor Barang Baku Tertekan
IHSG dibuka melemah dan berada di zona merah sejak sesi pertama hingga penutupan perdagangan sesi kedua.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, terdapat empat sektor yang mencatatkan penguatan, yaitu sektor kesehatan naik 0,86 persen, sektor barang konsumen non-primer naik 0,57 persen, serta sektor transportasi dan logistik naik 0,26 persen.
Sementara itu, tujuh sektor lainnya mengalami penurunan, dengan sektor barang baku mencatatkan koreksi terdalam sebesar 2,07 persen.
Sektor teknologi dan energi masing-masing turun 1,16 persen dan 1,47 persen.
Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar pada hari itu antara lain KRYA, NAIK, PTMP, CINT, dan NASI.
Sedangkan saham yang mengalami penurunan paling dalam adalah COCO, NOBU, CSMI, NICK, dan ISAP.
Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1.097.133 kali transaksi dengan volume perdagangan sebesar 24,60 miliar lembar saham senilai Rp11,00 triliun.
Sebanyak 195 saham mengalami kenaikan, 396 saham melemah, dan 196 saham stagnan.
Pasar Asia pada hari yang sama menunjukkan pergerakan bervariasi, di mana indeks Nikkei Jepang melemah 231,33 poin atau 0,58 persen ke 39.755,50 dan indeks Shanghai turun 2,98 poin atau 0,09 persen ke 3.454,78.
Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 149,13 poin atau 0,62 persen ke 24.221,48, dan indeks Strait Times Singapura naik 21,01 poin atau 0,53 persen ke 4.010,64.
Pelaku pasar juga menantikan pertemuan Politbiro China di akhir bulan ini, yang diperkirakan akan mengumumkan stimulus tambahan untuk meredam dampak tarif perdagangan AS terhadap perekonomian.
- Penulis :
- Arian Mesa