
Pantau.com - Kebutuhan konsumsi ayam seakan tak akan pernah berhenti di Indonesia. Seperti kalian tahu, kenaikan harga ayam juga dipengaruhi pelemahan rupiah. Alasannya jelas, karena pakan ayam masih banyak yang impor, jadi naik lah harga ayam tiap kali dolar bertengger.
Sobat Pantau pasti tahu kan harga ayam di awal tahun 2018 mungkin memang terbilang stabil diangka Rp24.000 per ekor. Saat itu rupiah memang masih jaya di angka Rp13.353 per dolar AS.
Seakan seperti gunung yang semakin tinggi, dolar menguat di angka Rp13.628 per dolar AS. Saling bersautan harga ayam latah ikut naik menjadi Rp35.000 per ekor.
Baca juga: Batal Beli Mobil Baru? Jangan Khawatir, 2019 Ada 10 Mobil Model Baru Nih
Memecahkan rekor, dolar semakin sombong dengan menembus angka Rp14.156 per dolar AS di bulan Mei, lalu bagaimana dengan ayam kita? harganya masih berkisar Rp35.000 per ekor.
Ok sekarang kita pindah ya Sobat dimana masa Ramadan bulan Juni, harga ayam Rp37.000 per ekor, sementara rupiah saat itu mulai membaik di angka Rp13.896 per dolar AS. Saat itu Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengatakan kenaikan harga ayam dan telur ayam karena event piala dunia yag bertepatan selama Ramadan.
"Alasannya macam-macam demand peningkatan tajam, sampai sepak bola. Karena yang malam (nonton sepakbola) makan nasi goreng pake telur (atau) 'Internet': Indomie telor kornet kan pakai telur," kata Enggar, Senin (16 Juli 2018).
Pasca Lebaran, dolar seakan tak memberikan celah pada rupiah sehingga statistik rupiah makin loyo, dolar tembus di angka Rp15.183 di bulan Oktober. Harga ayam pun seakan tak mau move on dianga Rp36.000.
Baca juga: Sering Salah Kaprah! OEM Bukan Merek Gengs, tapi...
Tapi angin segar sepertinya masih berpihak kepada rupiah, dibulan November rupiah kembali diangka Rp14.000. Saat itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengakui, walaupun mengalami penguatan tapi pihaknya menilai nilai tukar rupiah saat ini masih dibawah nilai fundamentalnya atas seharusnya bisa lebih kuat lagi.
"Kami masih melihat meski nilai tukar rupiah stabil menguat, kami masih melihat bahwa rupiah itu masih undervalue," ujarnya saat ditemui di komplek perkantoran BI, Jl Budi kemuliaan, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2018).
Saat ini rupiah berada diangka Rp14.448 per dolar AS.
- Penulis :
- Nani Suherni