
Pantau - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan bahwa peningkatan produktivitas nasional merupakan strategi kunci untuk memperkuat daya saing Indonesia di tengah persaingan global.
Fokus pada Perusahaan Menengah dan Peningkatan Total Factor Productivity
Yassierli menyatakan, “Kita tidak bisa terus bergantung pada jumlah tenaga kerja dan investasi modal. Jika ingin melakukan lompatan kemajuan, kita harus mendorong produktivitas melalui inovasi dan efisiensi. Ini harus menjadi gerakan nasional lintas sektor.”
Menurutnya, produktivitas tenaga kerja Indonesia perlu ditingkatkan secara sistematis karena kontribusi Total Factor Productivity (TFP) Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara seperti China, Vietnam, dan India, meski laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai sejajar dengan Malaysia dan Thailand.
Sebagai langkah awal, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan memfokuskan peningkatan produktivitas pada 1.000 perusahaan skala menengah.
Perusahaan menengah dinilai memiliki peran strategis dalam menyerap tenaga kerja, namun masih menghadapi hambatan dalam modernisasi teknologi dan akses terhadap inovasi.
“Mereka adalah tulang punggung ekonomi nasional, tetapi belum sepenuhnya tersentuh kebijakan produktivitas. Kita ingin bantu mereka naik kelas,” ungkap Yassierli.
500 Productivity Specialists Disiapkan, Ekosistem Produktivitas Diperkuat
Untuk mendukung transformasi tersebut, Kemnaker menyiapkan 500 Productivity Specialists dari unsur serikat pekerja, pengusaha, dan pemerintah.
Para spesialis akan mengikuti pelatihan bersertifikat internasional bekerja sama dengan Asian Productivity Organization (APO) dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Pelatihan akan berlangsung dari Agustus hingga Oktober 2025, mencakup materi teori, praktik lapangan (fieldwork), serta pelaksanaan proyek produktivitas di tempat kerja masing-masing.
Selain itu, Kemnaker juga akan meluncurkan inisiatif pendukung seperti siniar "Productivity Talks", buku saku produktivitas, kalkulator produktivitas digital, serta lima Productivity Center di Balai Latihan Kerja, Kawasan Ekonomi Khusus, dan perguruan tinggi.
Yassierli menegaskan pentingnya langkah ini sebagai fondasi jangka panjang: “Kalau kita serius membangun budaya produktif sejak sekarang, kita bisa menembus batas stagnasi. Ini bukan sekadar strategi ketenagakerjaan, tapi strategi besar untuk masa depan bangsa.”
- Penulis :
- Aditya Yohan