HOME  ⁄  Ekonomi

Bulog Salurkan 5.565 Ton Beras ke 278.250 Warga Riau untuk Tekan Kemiskinan Ekstrem

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Bulog Salurkan 5.565 Ton Beras ke 278.250 Warga Riau untuk Tekan Kemiskinan Ekstrem
Foto: Perum Bulog Kanwil Riau Kepri bersama Pemerintah Provinsi Riau dan Kota Pekanbaru melepas rombongan truk bantuan pangan beras (sumber: Pemprov Riau)

Pantau - Perum Bulog Kantor Wilayah Riau dan Kepulauan Riau menyalurkan bantuan pangan berupa 5.565 ton beras kepada 278.250 penerima manfaat yang tersebar di 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau.

Penyaluran bantuan ini bertujuan mengurangi beban ekonomi masyarakat sekaligus menurunkan angka kemiskinan ekstrem.

"Penyaluran bantuan pangan ini bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem, kerawanan bahan pangan, kekurangan gizi, serta mengurangi gejolak harga pangan", ungkap Kepala Perum Bulog Kanwil Riau dan Kepri, Ismed Erlando.

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Badan Pangan Nasional (Bapanas), Perum Bulog, dan pemerintah daerah.

Dibandingkan dengan tahun 2024, jumlah penerima bantuan tahun ini mengalami penurunan dari 316.751 menjadi 278.250 orang.

Setiap penerima manfaat mendapatkan 10 kilogram beras per bulan selama dua bulan.

Distribusi Dimulai dari Pekanbaru

Distribusi beras dimulai dari Kota Pekanbaru dengan total bantuan sebanyak 52.340 kilogram.

Beras tersebut disalurkan kepada warga di tiga kecamatan, yaitu:

  • Kecamatan Pekanbaru Kota sebanyak 822 penerima.
  • Kecamatan Lima Puluh sebanyak 878 penerima.
  • Kecamatan Sukajadi sebanyak 917 penerima.

Distribusi dilakukan melalui delapan gudang Bulog yang tersebar di Provinsi Riau.

Pemerintah Kawal Penyaluran

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Riau, M. Job Kurniawan, menegaskan pentingnya pengawasan dalam distribusi bantuan.

"Penyerahan beras harus lebih baik karena Bulog langsung turun mendistribusikannya. Mari mengawal penyaluran ini agar berjalan lancar dan memastikan distribusinya tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat jumlah", ia mengungkapkan.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya dilihat dari jumlah beras yang disalurkan, tetapi dari efektivitas distribusi hingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat.

Penulis :
Shila Glorya