Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ekspor Batik Naik 76 Persen, Menperin Soroti Peluang dan Transformasi Industri Batik Nasional

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Ekspor Batik Naik 76 Persen, Menperin Soroti Peluang dan Transformasi Industri Batik Nasional
Foto: (Sumber: Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat memberikan sambutan pada pembukaan Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025 di Jakarta, Rabu (30/7/2025). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira))

Pantau - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa nilai ekspor batik Indonesia pada triwulan pertama tahun 2025 mencapai 7,63 juta dolar AS atau sekitar Rp125 miliar, meningkat 76,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pasar Domestik dan Generasi Muda Jadi Peluang

Menurut Agus, pasar domestik juga menunjukkan potensi besar, terutama karena tren penggunaan batik di kalangan generasi muda semakin meluas.

"Industri batik kita menunjukkan sinyal positif. Berdasarkan data BPS, pada triwulan I 2025, nilai ekspor batik tercatat sebesar 7,63 juta dolar AS, naik 76,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," katanya dalam pernyataan resmi, Rabu (30/7/2025).

Ia menilai pergeseran gaya hidup yang menjadikan batik sebagai bagian dari fesyen harian di luar acara formal merupakan peluang emas yang harus direspons cepat oleh pelaku industri.

"Ini peluang emas yang harus kita tangkap bersama, dengan inovasi desain, pendekatan pemasaran yang segar dan kualitas produk yang konsisten," ujarnya.

Teknologi Didorong untuk Transformasi Batik

Transformasi industri batik nasional, lanjut Agus, kini mulai terlihat dengan pemanfaatan berbagai teknologi modern seperti:

  • Kompor listrik batik
  • Katalog digital pewarna
  • Pengolahan limbah skala kecil
  • Mesin CNC untuk produksi motif batik digital

Inovasi ini dinilai penting dalam mendukung efisiensi produksi, keberlanjutan lingkungan, dan peningkatan daya saing di pasar global.

Dukungan Pemerintah dalam Program Strategis

Kementerian Perindustrian juga memperkuat sektor batik melalui berbagai program strategis, antara lain:

  • Penyusunan buku batik
  • Fasilitasi indikasi geografis
  • Penumbuhan wirausaha baru IKM
  • Penerapan industri 4.0
  • Pembangunan dan revitalisasi sentra IKM
  • Pengembangan SDM industri
  • Program restrukturisasi mesin dan peralatan
  • Fasilitasi promosi dan pameran

Agus menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membangun industri batik yang kuat dan berkelanjutan.

" Dengan memperkuat ekosistem batik nasional, kita tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga meletakkan fondasi bagi masa depan industri wastra Nusantara yang berkelanjutan," tutupnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti