
Pantau - Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025 resmi diselenggarakan oleh Yayasan Batik Indonesia (YBI) di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, dengan tema "Bangga Berbatik" yang menekankan batik sebagai warisan budaya sekaligus gaya hidup yang dinamis dan membanggakan.
Angkat Batik Merawit Cirebon dan Perkuat Pengakuan Budaya
Ketua Pelaksana GBN 2025, Gita Ratna Gilangkencana, menyatakan bahwa ajang ini menjadi ruang apresiasi dan kolaborasi lintas generasi untuk menghidupkan batik sebagai bagian dari identitas bangsa.
"Ini adalah bentuk komitmen kami untuk tidak hanya merayakan warisan, tetapi juga mendorong legitimasi dan pengakuan terhadap batik sebagai bagian dari masa depan," ungkapnya.
GBN 2025 memberi sorotan khusus kepada Batik Merawit Cirebon, teknik membatik yang menonjolkan pola garis-garis halus penuh ketelitian dan telah memperoleh sertifikat Indikasi Geografis (IndiGeo) pada November 2024.
Yayasan Batik Indonesia juga memberikan penghargaan kepada individu atau pihak yang berjasa besar dalam pelestarian dan inovasi batik Nusantara.
Rangkaian Acara Meriah dan Ruang Kolaborasi Lintas Generasi
Selama lima hari penyelenggaraan, GBN 2025 menghadirkan lebih dari 200 stan UMKM dari berbagai daerah yang menampilkan produk batik dan kuliner khas Nusantara.
Berbagai kegiatan turut memeriahkan acara seperti talkshow, workshop, parade batik, immersive tunnel, photobooth, nail art, hingga demo membatik langsung dari Paguyuban Batik Cirebon.
Salah satu penampilan unggulan adalah pertunjukan konseptual bertajuk "Merawit Rasa" sebagai bagian dari penggalangan dana untuk mendukung program-program Yayasan Batik Indonesia.
"Pelestarian batik adalah perjalanan yang tidak bisa dilakukan sendirian. Ini adalah perjalanan kita bersama," ujar Gita.
Ia menekankan bahwa GBN 2025 adalah ruang kolaborasi terbuka bagi perajin, seniman, pelaku usaha, hingga generasi muda yang mencintai dan ingin lebih mengenal batik secara mendalam.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf