Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, BNPB Tetapkan Status Siaga dan Imbau Kesiapsiagaan Warga

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, BNPB Tetapkan Status Siaga dan Imbau Kesiapsiagaan Warga
Foto: (Sumber: Ilustrasi: Sejumlah warga menyaksikan kolom abu yang keluar dari kawah saat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Senin (18/8/2025). ANTARA FOTO/Gregorio J Gilbert/YU)

Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa Gunung Merapi saat ini berada pada Status Level III atau Siaga, menyusul peningkatan signifikan dalam aktivitas kegempaan yang terpantau selama sepekan terakhir.

Lonjakan Aktivitas Kegempaan dan Dinamika Magma

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa peningkatan aktivitas ini didasarkan pada laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) untuk periode 19–25 September 2025.

Dalam periode tersebut, tercatat 81 kali gempa vulkanik dangkal, 644 kali gempa fase banyak, 520 kali gempa guguran, dan 9 kali gempa tektonik.

"Data kegempaan itu lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya, menandakan adanya dinamika suplai magma di tubuh Merapi", ujar Abdul Muhari.

Meski begitu, hasil pemantauan deformasi menggunakan alat Electronic Distance Measurement (EDM) dan GPS menunjukkan kondisi tubuh gunung relatif stabil, dengan perubahan jarak pengukuran yang sangat kecil.

Abdul Muhari menambahkan, "Merapi masih erupsi efusif, tapi suplai magma terus berlangsung sehingga ancaman awan panas tetap ada".

Imbauan Mitigasi dan Kewaspadaan di Wilayah Rawan

BNPB menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat, khususnya di wilayah rawan bencana, untuk mengantisipasi potensi bahaya seperti awan panas guguran dan lahar saat musim hujan.

Potensi bahaya guguran lava dan awan panas saat ini berada di sektor selatan–barat daya sejauh 5 hingga 7 kilometer dari puncak.

Sementara di sektor tenggara, potensi aliran awan panas melalui alur Sungai Woro tercatat hingga 3 kilometer, dan melalui alur Sungai Gendol sejauh 5 kilometer.

Langkah-langkah mitigasi yang disarankan meliputi koordinasi antarinstansi, persiapan jalur evakuasi, kesiapan tempat pengungsian, serta penyediaan logistik dan masker bagi warga.

Masyarakat juga diimbau untuk hanya mengikuti informasi resmi dari Pos Pengamatan Gunung Merapi, BPPTKG, BNPB, dan BPBD agar tidak terpancing oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti