billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kontribusi Rp400 Triliun, Sektor Minerba Jadi Penopang Utama Penerimaan Negara

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Kontribusi Rp400 Triliun, Sektor Minerba Jadi Penopang Utama Penerimaan Negara
Foto: Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno saat ditemui awak media di sela-sela acara Energi Mineral Festival 2025 di Jakarta (sumber: ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)

Pantau - Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tri Winarno, menyatakan bahwa sektor energi dan sumber daya alam, khususnya mineral dan batubara, menyumbang kontribusi besar terhadap penerimaan negara dengan angka mencapai sekitar Rp400 triliun per tahun.

Kontribusi Fiskal dan Target Penerimaan Negara

"Sektor energi dan sumber daya alam, khususnya mineral dan batubara, menyumbang kira-kira Rp400 triliun dari total pajak, bea, dan pungutan lainnya. Ini angka yang luar biasa untuk keuangan negara," ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa angka tersebut mencakup kontribusi dari seluruh sektor ESDM, termasuk migas yang menyumbang sekitar Rp100 triliun dan batubara yang juga menyumbang nilai yang setara.

Tri merinci bahwa hingga 15 Juli 2025, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor minerba tercatat sebesar Rp71 triliun, sedangkan sektor migas mencapai Rp39 triliun.

Meski begitu, ia mengakui bahwa angka ini menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya akibat turunnya harga komoditas energi global.

Kementerian ESDM menargetkan PNBP dari sektor minerba pada tahun 2025 sebesar Rp124,5 triliun, meningkat Rp10,46 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp113,54 triliun.

Sementara itu, target PNBP dari sektor migas tahun ini ditetapkan sebesar Rp130 triliun.

Peran Strategis dan Masa Depan Sektor Minerba

Tri menegaskan bahwa sektor minerba tetap menjadi salah satu penopang utama perekonomian nasional, dengan kontribusi sekitar 12,5 persen terhadap total produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

"Ini merupakan sektor yang sangat penting sekali untuk masa depan Indonesia," ia mengungkapkan.

Ia menambahkan bahwa peran strategis sektor ini tidak hanya terlihat dari sisi fiskal, tetapi juga dari upayanya dalam mendukung pemerataan pembangunan energi yang bersih dan berkelanjutan.

"Utamanya terkait minerba mencakup hilirisasi di dalamnya, pengembangan lifting dan gas, serta pengembangan energi baru terbarukan (EBT) untuk kelistrikan," jelasnya.

Tri berharap, dalam lima tahun ke depan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, masyarakat di pedesaan dapat merasakan manfaat dari pemerataan akses listrik yang terjangkau.

"Harapannya lima tahun ke depan, di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, kelistrikan di pedesaan sudah terrealisasi, listrik betul-betul dapat menjadi hal yang terjangkau dan tidak mahal dan langka bagi masyarakat," ujarnya.

Penulis :
Shila Glorya