Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Inflasi Tahunan Juli 2025 Tembus 2,37 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Bawang Merah dan Tomat

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Inflasi Tahunan Juli 2025 Tembus 2,37 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Bawang Merah dan Tomat
Foto: Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan rilis Berita Resmi Statistik Juli 2025 di Jakarta (sumber: BPS)

Pantau - Inflasi tahunan (year-on-year/yoy) pada Juli 2025 tercatat sebesar 2,37 persen, terutama disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini, mengungkapkan, "Secara year-on-year, pada Juli 2025 terjadi inflasi sebesar 2,37 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,09 pada Juli 2024 menjadi 108,60 pada Juli 2025."

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi tahunan sebesar 3,75 persen dengan andil inflasi sebesar 1,08 persen.

Komoditas penyumbang utama dari kelompok tersebut adalah bawang merah sebesar 0,18 persen, tomat 0,16 persen, dan beras 0,15 persen.

Selain itu, beberapa komoditas di luar kelompok makanan juga menyumbang inflasi cukup dominan, yaitu emas perhiasan (0,46 persen), tarif air minum PAM (0,14 persen), nasi dengan lauk (0,04 persen), dan bahan bakar rumah tangga (0,04 persen).

Kelompok Pengeluaran Lainnya

Untuk kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan tercatat mengalami deflasi secara tahunan dengan andil sebesar 0,02 persen.

"Kelompok pengeluaran yang masih mengalami deflasi secara tahunan pada Juli 2025 ini adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan andil deflasi 0,02 persen dan deflasi tersebut didorong oleh deflasi telepon seluler", ungkap Pudji Ismartini.

Berdasarkan komponen penyusun inflasi, komponen inti menyumbang porsi terbesar dengan inflasi tahunan sebesar 2,32 persen dan andil 1,49 persen.

Komoditas yang dominan dalam komponen inti ini antara lain emas perhiasan, kopi bubuk, dan minyak goreng.

Komponen harga bergejolak juga memberikan andil besar terhadap inflasi dengan angka inflasi sebesar 3,82 persen dan andil sebesar 0,62 persen.

"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen harga bergejolak ini adalah bawang merah, tomat dan beras", ujarnya.

Sementara itu, komponen harga yang diatur pemerintah mencatat inflasi sebesar 1,32 persen dengan andil 0,26 persen.

"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen harga diatur pemerintah secara tahunan ini adalah tarif air minum PAM yang terjadi di 13 wilayah, kemudian sigaret kretek mesin (SKM) dan bahan bakar rumah tangga", jelas Pudji.

Penulis :
Shila Glorya