
Pantau - PaDi UMKM mendorong pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam memperluas peluang usaha, khususnya dari sisi pemasaran produk.
Chief Executive Officer (CEO) PaDi UMKM, Jimmy Karisma Ramadhan, mengungkapkan bahwa masih banyak produk UMKM yang belum menggunakan kemasan dan materi promosi yang menarik.
"Dalam konteks pemasaran, penggunaan teknologi AI seperti ChatGPT maupun Google Gemini dapat membuat foto dan deskripsi produk lebih menarik pembeli, khususnya perusahaan-perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) maupun perusahaan swasta besar lainnya", ungkapnya.
Untuk mendukung transformasi digital ini, PaDi UMKM telah menyediakan asisten AI bernama PaDimas yang dapat membantu baik penjual maupun pembeli dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.
PaDimas, Solusi Cerdas Karya Anak Bangsa
Jimmy menjelaskan bahwa PaDimas memiliki kemampuan mendeteksi kesalahan dalam input data melalui percakapan (chat) dan memberikan saran penyelesaian secara langsung.
Tak hanya itu, PaDimas juga bisa memberikan rekomendasi produk sesuai kebutuhan perusahaan berdasarkan spesifikasi, harga, dan jarak pengiriman.
"Pengguna tinggal mengirim pesan kepada PaDimas untuk membuka seluruh jawaban atas permasalahan dan kebutuhan para pengguna. Semua akan dibantu AI yang seluruhnya dikembangkan oleh anak bangsa", ujar Jimmy.
Google Developer Expert of AI and Cloud sekaligus pendiri GITS.ID, Ibnu Sina Wardy, menambahkan bahwa AI sebagai asisten sangat mudah digunakan.
"AI bisa digunakan dengan mudah jika kita bisa menguasai logika dalam menyusun kata-kata perintah (prompt) sehingga AI dapat menciptakan rumusan yang presisi terhadap masalah yang dihadapi", jelasnya.
Ibnu menegaskan bahwa kombinasi antara logika dan teknologi AI mampu meningkatkan efisiensi, membuka peluang bisnis baru, serta menguatkan kemampuan analisis data untuk strategi usaha yang lebih akurat.
Ekosistem PaDi UMKM dan Dampaknya bagi Pelaku Usaha
PaDi UMKM merupakan ekosistem digital yang dikembangkan oleh Kementerian BUMN dan telah menghimpun lebih dari 130 ribu pelaku usaha.
Sejak didirikan, nilai transaksi di platform ini telah menembus angka Rp18 triliun.
Ekosistem ini mencakup berbagai aspek penting seperti pasar digital (marketplace), pembiayaan, logistik, edukasi, dan analisis data.
Melalui platform ini, UMKM dapat memperluas jaringan penjualan dari sektor ritel hingga skema business to business (B2B), khususnya dengan perusahaan-perusahaan BUMN.
- Penulis :
- Aditya Yohan










