
Pantau - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menegaskan bahwa industri baja nasional, khususnya Krakatau Steel, memegang peran penting dalam mewujudkan swasembada papan dan menopang pembangunan rumah rakyat di seluruh Indonesia.
Krakatau Steel sebagai Fondasi Pembangunan Nasional
Fahri menyebut bahwa Krakatau Steel bukan hanya sekadar pabrik baja, tetapi merupakan fondasi dari seluruh ekosistem industri perumahan.
"Jantung dari kehidupan industri dan perekonomian bangsa ini sangat bergantung pada industri dasar seperti Krakatau Steel. Ini bukan sekadar pabrik baja, tapi fondasi dari seluruh ekosistem pembangunan rumah rakyat," ungkapnya.
Ia melihat peluang besar bagi Krakatau Steel untuk menjadi ujung tombak dalam transformasi industri perumahan nasional.
Menurutnya, jika Krakatau Steel fokus mendukung program pembangunan tiga juta rumah per tahun—masing-masing satu juta di desa, pesisir, dan perkotaan—perusahaan ini berpotensi menjadi BUMN yang paling kuat secara strategis dan operasional.
Kolaborasi Pemerintah dan KS dalam Program Renovasi Rumah
Pemerintah telah menyiapkan tiga skema besar untuk pemenuhan kebutuhan papan rakyat, salah satunya adalah program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Dalam skema ini, pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp43,6 triliun per tahun untuk merenovasi 2 juta rumah di seluruh Indonesia.
Setiap rumah akan mendapatkan alokasi dana sebesar Rp17,5 juta yang disalurkan langsung untuk pembelian bahan bangunan.
Krakatau Steel dapat mengambil peran sebagai pusat distribusi bahan bangunan untuk program ini.
Masyarakat nantinya dapat datang langsung dan memilih contoh bahan bangunan seperti sanitasi yang layak, kerangka baja ringan, serta dinding tahan gempa.
Fahri menegaskan bahwa kualitas rumah rakyat harus dimulai dari pemilihan bahan bangunan yang sehat dan tepat guna.
- Penulis :
- Aditya Yohan










